Pasokan Beras Seret, Pedagang Terpaksa Naikkan Harga

Jumat 27-01-2023,11:37 WIB
Reporter : Agus Sugiarto
Editor : Agus Sugiarto

RADARKUNINGAN.COM, KUNINGAN -  Harga beras di beberapa pasar tradisional Kuningan terus mengalami lonjakan harga. Penyebabnya, lantaran saat ini belum musim panen. Sehingga pasokan beras dari bandar mengalami hambatan. 

  Meski kenaikan harga beras tidak besar, tapi tetap saja dikeluhkan pembeli dan juga pedagang. Beras Premium dijual Rp.12.500/kg, beras Medium Rp.12.000/Kg dan termurah Rp10 000/kilogram. Biasanya, harta beras premium dijual pedagang antara Rp10.500 sampai Rp11.000 per kilogramnya.   BACA JUGA:Warganya Bikin Ulah, Kepala Desa Parung Legowo Minta Maaf   Andi, seorang pedagang beras dengan nama dagang Toko Beras Berkah Jaya tak menampik naiknya harga beras. Dia terpaksa menaikkan harga jual berasnya karena saat membeli sudah naik. Andi mengaku kesulitan menyediakan stok beras karena pasokan mulai menipis.   "Terpaksa menaikan harganya. Karena kalau tidak saya naikkan, pasti saya rugi. Apalagi pasokan beras dari penggilingan dan bandar juga mulai seret. Soalnya belum masa panen," ujar Andi, Jumat 27 Januari 2023.   BACA JUGA:Soal Gagal Bayar Pemkab, Akademisi: DPRD Kuningan Juga Harus Ikut Tanggungjawab   Sedangkan untuk komoditas sembako harganya cukup stabil selama musim penghujan ini. Cabai rawit yang biasanya selalu naik, sekarang turun harga. Namun itu tidak berlaku bagi cabai merah besar. Dimana harganya mengalami turun harga sebesar Rp5.000 untuk setiap kilogramnya.    Para pedagang menjual cabai merah besar dengan harga Rp30 ribu/kg dari harga sebelumnya Rp35.000. Di Pasar Putat, Ciawigebang dan Pasar Kepuh Kuningan, harga cabai rawit yang sepekan lalu menembus Rp 60.000/kilogram kini turun menjadi Rp45.000 sampai Rp55.000. Penurunan harga komoditi cabai rawit ini disebabkan oleh pasokan dari petani yang mulai berangsur lancar.   BACA JUGA:Cegah Penculikan Lagi, Pemdes Cipedes Turunkan Linmas Para pedagang di Pasar Putat Ciawigebang, Kuningan mengakui jika ada sejumlah bahan pokok yang harganya turun. Tapi ada juga yang naik. Soal kiriman bahan pokok dari para bandar, berjalan lancar sehingga pedagang tidak kekurangan stok. Ditambah lagi pemerintah daerah terus melakukan pemantauan harga.   "Pengiriman dari bandar sudah mulai lancar. Mungkin karena hasil panen dari petani sudah mulai banyak, termasuk dari petani lokal Kuningan juga sudah masuk sehingga harganya berangsur turun," kata Neni, seorang pedagang senbako.   BACA JUGA:Waaah, Tersangka Investasi Bodong Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara Hanya saja turunnya harga cabai rawit juga diikuti komoditi cabai merah besar. Cabai jenis ini malah naik. Dari harga Rp 35 ribu per kilogram menjadi Rp 30.000. Kemudian harga telur ayam masih tinggi yakni Rp 28.000 per kilogram.    "Sementara harga bawang merah dan putih masih stabil di harga Rp 30.000 dan Rp 25.000 per kilogram. Sayuran lainnya seperti timun dan tomat Rp 8.000 sedangkan kol Rp 7.000 dan wortel Rp 10.000 per kilogram," tambah Yanti, pedagang lainnya.   BACA JUGA:Waduh Ngeri... 40 Rumah di Jagara Terancam Jika Bukit Longsor Untuk komoditi beras, memang ada kenaikan namun tidak terlalu memberatkan masyarakat. Hal ini akibat faktor cuaca di mana sekarang masih musim hujan dan belum banyak petani yang memanen padinya.    "Akibatnya stok beras ada pengurangan, sehingga berdampak harganya naik sedikit," ujar Arisman petugas pemantau harga pasar dari Diskopdagperin. (Agus)    
Tags : #pedagang ngeluh #pasokan seret #pasar tradisional #harga beras #berita terkini
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Terkini