Pertama, dalam rangka mempertahankan serangan dari kelompok Haji dan pasukannya. Kedua, peristiwa pertarungan antara Eyang Raksagati dengan harimau jadi-jadian jelmaan dari sosok bernama Haji.
Setelah selesai peperangan dan pertarungan tersebut, amanlah Desa Nanggerang hingga sekarang ini. Tak ada gangguan yang membahayakan. Bahkan mitos tidak berani beribadah haji pun berhasil mereka lawan.
BACA JUGA:Jalan Baru Cipari-Cisantana Rampung Akhir November 2023, Bakal Diresmikan Bupati Acep Purnama?
Itulah sejarah Naggerang yang dinukil dari cerita rakyat, dari mulut ke mulut dan dari generasi ke generasi berikutnya. Bisa jadi akurasinya tidak bisa dijadikan acuan. Tapi masyarakat setempat banyak yang mempercayainya. (*)