“Misalnya di tanaman padi. Dalam 1 hektar lahan, jika mengunakan pupuk kimia hanya menghasilkan 5 ton gabah. Tapi dengan pupuk sendiri bisa 3 kali lipat,” ungkapnya.
Jika petani sudah menerapkan hal tersebut, menurutnya, pemenuhan pangan nasional dapat tetap terjaga. Tentu untuk mendapatkan hasil yang sebesar itu, harus menggunakan model yang deterapkan Sri Darmono Susilo.
Dia menceritakan, usaha yang dimilikinya berdiri sejak 1993. Saat ini hasil pertanian dan peternakan yang menerapkan model tersebut mampu menghasilkan omzet miliaran rupiah setiap bulannya.
Dia mengelola total lahan berukuran 20 hektar yang menghasilkan aneka produk. Mulai dari pangan, pakan ternak, hingga pupuk organik (asam humat).
BACA JUGA:Ada Banyak Hal yang Tidak Disukai Kucing dari Manusia, Pemilik Anabul Harus Tahu
“Kalau cuma dari seekor sapi atau domba, hanya menghasilkan pendapatan tak lebih dari 30 persen saja. Tapi, jika dengan peternakan terintegrasi dengan sistem Closed-Loop akan menghasilkan banyak produk yang memiliki nilai ekonomi jauh lebih tinggi,” jelas alumnus Teknik Industri ini.
Dia menjelaskan, dari seekor sapi, 30 persen hanya menghasilkan energi dan daging. Sedangkan 70 persen lainnya menghasilkan biogas, pangan, pakan ternak dan pupuk kompos. Tentu yang paling mahal adalah menghasilkan bibit atau sel sapi (sperma dan sel telur).
“Namun yang terpenting dalam pengelolaan model pertanian integrated farm ini letaknya pada kemampuan dari SDM menghubungkan antar-elemen yang ada. Sehingga diharapkan memang benar-benar dipelajari secara menyeluruh dan mendalam,” imbaunya.
Di MIB Farm Cikampek ini, merupakan implementasi sistem tersebut. Selain ada sapi dan domba, juga ada kolam ikan dan tanaman rumput Taiwan.
BACA JUGA:Aturan Pinjol dari OJK Terbaru, Simulasi Pinjam Uang Rp 1 Juta, Cicilan Lebih Ringan
Selain itu juga ada rumah makan, pabrik tahu, dan tempat pengolahan hasil integrasi farm tersebut. Baik yang digunakan di farm itu sendiri, juga yang dijual ke jaringan usahanya.
Ada 5 loop dalam Integrated Farm ala Sri Darmono Susilo. Apa saja?
1. Loop 1: Tersedianya air yang mencukupi sepanjang tahun.
Biasanya dihitung debitnya berapa liter per detik. Air ini digunakan untuk menyiram/ menggenangi rumput Taiwan sebagai pakan sapi dan kambing. Untuk memandikan sapi/ kambing. Untuk membersihkan kandang dari kotoran hewan. Juga, untuk memproses fermentasi kohe (kotoran hewan).
2. Loop 2: Rumput (sukrosa) sebagai pakan ternak
Di MIB Farm menggunakan bibit rumput Taiwan. Yang bisa tinggi lebih dari 2 meter. Bahkan bisa 4 meter.