"Setiap siswa boleh bertukar makanan dari bekal yang mereka bawa. Ini untuk menguatkan rasa persaudaraan dan kepedulian di antara warga sekolah itu sendiri," sebut Uu.
Bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan non muslim, sambung dia, bisa bergabung saat kegiatan makan bersama. Dan ketika sedang berlangsung pelaksanaan keagamaan (mengaji, kultum, sholat dhuha, sholat jumat), dapat menyesuaikan sesuai agama dan kepercayaannya. (Agus)