
Penelitian ini menggunakan empat tahap metode sejarah. Tujuannya untuk menjelaskan bagaimana transmigrasi bedol desa korban Merapi dapat menimbulkan dampak bagi diri transmigran dan wilayah penempatan.
Tidak salah memang antropolog Universitas Gajah Mada, Masri Singarimbun mengatakan, bahwa tanah transmigrasi tidak lebih menjanjikan. Tapi tidak sepenuhnya bisa dijadikan acuan.
Faktanya, walau awalnya sengsara, para transmigran bedol desa di Lampung lambat laun bisa menyejahterakan diri dan keluarganya. Bahkan lebih sejahtera dibanding ketika masih tinggal di daerah asalnya.
BACA JUGA:Bukan Cuma Penghias Rumah, Ternyata Ada 5 Manfaat Janda Bolong untuk Kesehatan
Juga yang palung penting, para transmigran tersebut turut memiliki andil lahirnya beberapa infrastruktur di daerah tujuan. Itu artinya, terjadi pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa. (*)