Ke-3, warga Desa Bunigeulis juga mengenal Upacara Adat Khitanan. Ada 5 hal yang terkait dengan upacara tersebut, yaitu:
1. Ngondang, mengumpulkan keluarga dan tetangga untuk merumuskan tamu yang akan diundang.
2. Netepkeun beas, memberikan sasajen (sesajian) di atas beras atau pendaringan dengan tujuan agar pada saat hajatan tidak kekurangan nasi.
3. Ngembang, berziarah ke makam para leluhur atau karuhun.
4. Gusaran, menggosok gigi dengan menggunakan batu kepada anak yang akan di khitan atau disunat.
BACA JUGA:Awas Macet! Penumpang KA Dihimbau Datang Lebih Awal Ke Stasiun Cirebon atau Stasiun Cirebon Prujakan
5. Hajat nyalametkeun, hajat menyelamatkan dengan mengundang seluruh keluarga dan tetangga.
Ke-4 adalah tentang Upacara Adat Pernikahan yang juga dipraktikkan oleh warga desa setempat, yakni:
1. Ngamitkeun Calon Panganten, meminta calon pengantin pria untuk dibawa kerumah calon pengantin wanita.
2. Nyerenkeun Calon Panganten, menyerahkan calon pengantin pria kepada orang tua calon pengantin wanita.
3. Seserahan, menyerahkan barang-barang bawaan dari calon pengantin pria kepada calon pengantin wanita.
4. Ngabeubeuran Cangkeng, mengikat pinggang ibu calon pengantin wanita, sebagai tanda mata dari calon pengantin pria.
5. Ngadiukan seeng, calon pengantin wanita menduduki dandang (seeng) sebanyak 7 kali sebagai pertanda calon pengantin wanita masih gadis/perawan.
6. Munjungan, bersilaturahmi kepada Kepala Desa atau Kuwu dan kerabat pengantin pria sambil membawa makanan.
BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Kenapa Kucing Muntah Dikasih Makan, Bisa Jadi Dehidrasi!