Ternyata Sumedang Termasuk Wilayah Rawan Gempa, Ada Sesar Aktif Cileunyi - Tanjungsari

Senin 01-01-2024,07:40 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan rombakan gunung api. Kondisinya telah mengalami pelapukan.

Hal tersebut berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG, maka kejadian ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif yaitu Sesar Cileunyi – Tanjungsari.

Menurut data Badan Geologi Sesar Cileunyi – Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri. Sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles. Nilai laju geser berkisar antara 0,19 - 0,48 mm/tahun.

BACA JUGA:Ngeri, Dinding Twin Tunnel Tol Cisumdawu Retak, Akibat Rentetan Gempa Tutup Tahun di Sumedang

Hingga laporan ini dibuat berdasarkan informasi awal dari BPBD Provinsi Jawa Barat dan penduduk setempat kejadian gempa bumi ini telah mengakibatkan bencana berupa kerusakan rumah penduduk.

Di antaranya terjadi di Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kotakaler; Kampung Rancapurut, Desa Rancamulya; Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Sumedang Selatan.

Menurut informasi BMKG dan penduduk setempat, guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Sumedang dengan skala intensitas antara III - IV MMI (Modified Mercalli Intensity).

Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi.

BACA JUGA:Cara Menanam Janda Bolong di Air Agar Dapat Tumbuh dengan Baik, Tenyata Mudah

Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi berada di darat.

Sebenarnya keliru jika kabupaten ini jarang terjadi laporan gempa. BG mencatat bahwa wilayah Kabupaten Sumedang pernah mengalami kejadian gempa bumi merusak pada tahun 1972.

Kemudian ada kejadian gempa bumi tahun 2010. Gempa bumi tersebut menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.

Bahkan pada tahun 2022 juga tercatat kejadian gempa bumi. Hanya saja dengan magnitudo (M2,7) pada kedalaman 16 km.

BACA JUGA:Tips Cara Merawat Janda Bolong Agar Daun Tidak Kuning, Mudah untuk Dipraktekan

Pusat Vukanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, merekomendasikan:

Kategori :