Angin Kumbang dan Faktor Gunung Ciremai Diperkirakan Masih Terjadi

Angin Kumbang dan Faktor Gunung Ciremai Diperkirakan Masih Terjadi

Petugas sedang memotong batang pohon yang tumbang di ruas jalan Cirebon Kuningan-its-Radar Kunigan

KUNINGAN - Angin kencang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan dan sekitarnya. Belasan pohon di Kota Cirebon dan satu pohon besar di tepi jalan Cirebon-Kuningan tumbang. Akibatnya, lalu lintas terpaksa dialihkan melintasi jalur lainnya. Rabu petang hingga malam, 16, Oktober 2024.

Prakirawan BMKG Jatiwangi dan Kertajati Dyan Anggraini mengungkapkan, munculnya fenomena angin kencang diprediksikan hanya akan berlangsung selama beberapa hari, sedangkan tarik mata hari diperkirakan berlangsung sampai dengan Oktober 2024.

BACA JUGA:Pohon Tumbang Nutup Jalan Cirebon Kuningan, Lalu Lintas Dialihkan Sementara

Dikatakannya, penyebab terjadinya angin kencang tadi malam dikarenakan adanya perbedaan tekanan cukup signifikan.

"Penyebab terjadinya angin kencang itu biasanya dikarenakan adanya perbedaan tekanan yg cukup signifikan," ungkapnya kepada radarkuningan, Kamis, 17 Oktober 2024.

Selain itu, fenomena angin kencang di wilayah Ciayumajakuning biasa terjadi.l di bulan bulan tertentu.

"Dilihat dari kondisi normalnya di wilayah ciayumajakuning memang fenomena angin kencang biasa terjadi pada musim-musim kemarau, yaitu sekitar bulan juli hingga oktober," imbuhnya.

BACA JUGA:Waspada Angin Kencang Tiga Hari Kedepan, Begini Kata BMKG Kertajati

Dyan menuturkan, penyebab angin kencang yang biasa disebut angin kumbang, terjadi karena adanya faktor lokal yang mempengaruhi, akibat adanya Gunung Ciremai disebelah selatan.

Lebih lanjut, dipengaruhi adanya fenomena angin timuran yang diperkuat dengan angin kumbang dari Gunung Ciremai. Angin tersebut, berpotensi terjadi pada musim kemaru dan peralihan, akan tetapi kondisi ini sangat tentatif dan banyak faktor yang bisa mempengaruhinya.

Untuk itu, pihaknya menghimbau agar masyarakat tetap mewaspadai perubahan cuaca yang signifikan seperti, suhu udara dan hembusan angin.

BACA JUGA:Ikuti GPS Untuk Pulang Dari Cirebon, Remaja Asal Kuningan Tersesat Di Hutan

Lebih daripada itu, hindari membakar sampah atau lahan sembarangan atau hal lain yang dapat menimbulkan kebakaran. Karena, dengan suhu udara panas dan terik matahari, disertai angin kencang, dapat menyebabkan api cepat menyebar dan membesar.

"Himbauan kepada masyarakat untuk tetap mewaspadi perubahan cuaca yg signifikan, seperti suhu udara yang panas dan terik serta angin kencang, hindari membakar sampah atau lahan sembarangan atau hal lain yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran yang dapat dgb cepat meluas akibat angin kencang," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: