RADARKUNINGAN.COM - Puasa ular dan ulat kerap dibandingkan dan menjadi perumpaan, bagaimana seharusnya ibadah seseorang kepada Allah SWT.
Ular maupun ulat memiliki mekanisme puasa dalam perkembangannya. Tetapi keduanya memiliki perbedaan mendasar.
Karenanya, perumpamaan puasa ular dan ulat kerap dijadikan bagaimana seharusnya seorang hamba Allah memaknai ibadah Ramadhan.
Ustadzah Oki Setiana Dewi menjelaskan, dalam Surat Az Zumar ayat 10, Allah mengingatkan bahwa sesungguhnya hanya orang-orang bersabar yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
BACA JUGA:6 Hal yang Ditakuti Ular Agar Tidak Masuk Rumah, Ternyata dari Bahan yang Sederhana!
"Puasa itu yang menjalankan adalah orang-orang yang sabar. Karena saat puasa kita menahan segala sesuatu, sama puasa itu menahan segala sesuatu," kata Ustadzah Oki Setiana Dewi, dikutip radarkuningan.com, Senin, 11 Maret 2024.
Puasa, kata Ustadzah Oki Setiana Dewi, mengajarkan untuk menahan hawa nafsu, menahan makan, amarah, hingga rasa haus.
Bulan Ramadhan merupakan salah satu Rukun Islam. Di mana orang yang berpuasa dengan iman, akan diampuni dosa-dosanya.
"Bulan di mana kita harus berlomba-lomba dalam kebaikan, bulan di mana kita bertaubat. Bulan di mana kita tolong menolong satu sama lain," tuturnya.
BACA JUGA:Kesaksian Karyawan Bioskop Milik Kakek Erick Thohir di Majalengka, Dulu Berawal dari Misbar
Keutamaan Ramadhan tertulis dalam beberapa hadist. Misalnya, puasa itu adalah perisai atau tameng.
Ketika salah seorang diantara kita berpuasa, tidak boleh berkata kotor, berlaku bodoh. Bila ada yang mencela, cukup katakan: Sesungguhnya aku sedang berpuasa.
"Kita tidak ikut-ikutan dalam kebencian, kita tidak ikut-ikutan dalam pertengkaran. Semua karena Allah SWT. Puasa itu untuk Allah," tandasnya.
Puasa Ular vs Puasa Ulat
Sementara itu, ada kisah populer dan perbandingan yang kerap menjadi perumpaan yakni antara puasa ular dan ular.