Daerah ini, kemudian berkembang dan semakin banyak ditinggali oleh masyarakat. Di masa tuanya, Ki Gandri pun wafat.
Namun, sebelum meninggal dunia sempat menyampaikan pesan agar dimakamkan di lokasi yang sekarang bernama Blok Nangka Bongkok.
Kemudian menyampaikan wasiat lain yakni, apabila ada orang yang masuk ke Desa Sadamecat dan melewati Buyut Bodas agar mengucapkan salah terlebih dahulu.
Kalau tidak, orang tersebut akan mendapatkan kemalangan atau apes, sekalipun berilmu sangat tinggi.
BACA JUGA:Punya Uang Rp 1 Juta Bisa Dapat iPhone Apa? Simak 5 Daftar Rekomendasi Berikut
BACA JUGA:5 Tanaman Hias dengan Media Air yang Cocok untuk Area Indoor, Minim Perawatan dan Cantik Minimalis
Pesan yang kedua adalah bila ada orang berniat jahat di Desa Sadamecat, lambat laun akan tertangkap.
Ternyata dalam perjalanannya nama desa pun berubah, tepatnya pada tahun 1948.
Dari Desa Sadamecat menjadi Desa Sumulia. Namun, pergantian nama tersebut hanya bertahan 10 hari saja karena masyarakat merasa tidak cocok.
Seorang tokoh dan sesepuh desa yang juga juru tulis, Setia Hadisastra kemudian melaksanakan riringan atau rapat.
BACA JUGA:Jangan Salah! Ketahui 5 Penyebab Daun Kuping Gajah Kuning, No. 5 Tidak Bisa Diatasi!
BACA JUGA:Ada Bercak Hitam di Daun? Tinggai Ikutin 5 Cara Mengatasi Daun Kuping Gajah Gosong Berikut!
Di situ dibahas mengenai nama untuk desa tersebut dan semua sepakat dengan nama Sukamukti yang berasal dari 2 kata.
Yakni Suka berarti senang dan Mukti yang berarti sejahtera. Sehingga berarti desa yang senang dan sejahtera.
Nah itulah kisah Desa Sukamukti, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan yang sempat berhanti nama dari era Ki Gandri di masa Pangeran Cakrabuana hingga menggunakan nama seperti sekarang ini.