Dalam perjumpaan itu, Pangeran Cakrabuana atau Mbah Kuwu Cirebon menyanggupi untuk memberikan nama pada kampung tersebut.
Menariknya, ketika hendak memberikan nama Mbah Kuwu Cirebon tertarik dengan sosok anak laki-laki yang menemani Ki Gandri.
BACA JUGA:Kenapa Tanaman Anthurium Dikenal Dengan Kuping Gajah? Yuk Kenalan sama Tanaman Hias Ini
BACA JUGA:6 Larangan saat Menangani Korban Gigitan Ular Berbisa, Bukan Diikat Kencang, Awas Bisa Fatal
Sosok anak laki-laki tersebut tampan, tutur katanya baik, tingkah laku dan cara berpakaiannya pantas meski berasal dari sebuah kampung.
Karena itu, Mbah Kuwu Cirebon memberikan nama Sedamecak dari kata Seda atau anak dan Mecak yakni pantas, yang artinya adalah 'anak yang pantas'.
Kedekatan Desa Sukamukti dengan Kesultanan Cirebon juga terlihat dari hubungan kedua daerah, terutama saat pembangunan Masjid Agung.
Pada waktu itu, Ki Gandri dimintai tolong untuk mendatangkan 200 batang bambu yang akan dipakai dalam pembangunan masjid.
BACA JUGA:Ada Bercak Kuning di Tanaman Hias? Lakukan 5 Cara Mengatasi Daun Kuping Gajah Menguning Berikut
BACA JUGA:Kualitas Tetap Terjamin! Dengan Uang 4 Juta Bisa dapat iPhone Apa? Ini Dia 3 Rekomendasinya
Ki Gandri menggunakan kesaktiannya agar dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan cepat.
Setiba di Cirebon, Mbah Kuwu menyampaikan bahwa ada suatu kejadian luar biasa di Sedamecak yang memerlukan kehadiran Ki Gandri.
Lantaran merasa ada suatu hal yang darurat, Ki Gandri pun menggunakan kesaktiannya disertai dengan suara geledek dan angin kencang hingga membuat masyarakat ketakutan.
Dari peristiwa ini, nama Kampung Sedamecak lantas berubah menjadi Sadamecat yang berasl dari kata Sada berarti suara dan mecat berarti gemuruh.
BACA JUGA:iPhone Baru Apa yang Paling Murah di Tahun 2024? Ada yang cuman 3 jutaan! Simak 4 Rekomendasi Ini
BACA JUGA:iPhone Apa yang Harganya 2 Jutaan, Simak 5 Rekomendasi Ini, Masih Bisa Bertahan 2 Tahun