"Intinya memungkinkan untuk diangkat, ya. Jadi manusia biasa sih, ukuran yang membuat Situs Gunung Padang ini," tandasnya.
Ilmuwan barat tidak mau terima peradaban di Situs Gunung Padang?
Soal ini, Ali Akbar menjelaskan bahwa jurnal tersebut salah satunya ditarik karena ada 4 expert yang membantah temuan itu.
Ali Akbar menyebut, masing-masing expert menyampaikan bantahannya atas kesimpulan dari jurnal tersebut.
BACA JUGA:Kapan Anda Boleh Memberi Makanan Kering pada Kucing? Berikut Penjelasannya
Sebagai contoh seorang ahli menyampaikan penjelasan uraian masing-masing 1 paragraf. Mereka juga menggunakan identitas anonim.
"Ada kejanggalan di sini ya. Disebut expert tapi tanpa nama, anonim. Katakanlah hak untuk menyembunyikan identitasnya. Tapi kita jadi tidak bisa memberikan tanggapan," bebernya.
Kemudian ada kata obervation dalam uraian salah satu expert. Observasi tersebut perlu dipertanyakan. Apakah sudah datang ke lapangan dan melakukan observasi?
Kejanggalan berikutnya adalah Expert A menulis keberatan pada 7 November, Expert B menulis pada 14 November, Expert C menulis pada 29 November, dan Expert D menulis pada 30 November.
Para expert ini menulis keberatan hampir bersamaan dengan penerbitan di Nature tanggal 28 November.
"Ketika ada berita di Nature tanggal 28 November, berarti baru ada 2 expert yang menyatakan keberatan yakni Expert A dan Expert B. Si C sama D belum ada. Adakah batasan berapa expert hingga bisa dilakukan investigasi?" tanya Ali Akbar.
Penjelasan peneliti Ali Akbar terkait jurnal Situs Gunung Padang yang ditarik.-Ali Akbar Berkabar - Tangkapan layar-radarkuningan.com