RADARKUNINGAN.COM - Situs Gunung Padang merupakan sebuah struktur yang dibangun di atas gunung api dengan usia jutaan tahun lalu.
Gunung api tersebut menghasilkan batu columnar joint yang kemudian dijadikan bahan pembangunan struktur setinggi kurang lebih 30 meter.
Hal tersebut dipaparkan Arkeolog, Dr Ali Akbar pasca jurnal internasional Situs Gunung Padang retracted atau ditarik oleh publisher.
Ali Akbar mempertahankan hasil penelitiannya dengan menyatakan bahwa columnar joint yang digunakan untuk membangun Situs Gunung Padang memang bahan alami.
BACA JUGA:Kental dengan Mistis, Ini 5 Mitos Menanam Bunga Kenanga di Depan Rumah, Nomor 4 Tentang Jodoh!
Tetapi sudah ada campur tangan manusia dalam proses pembangunan. Hal itu dibuktikan dengan adanya tanah urugan dan lapisan batu.
"Jadi seperti lapis. Susunannya batu, tanah urug, batu, tanah urug dan begitu seterusnya," kata Ali Akbar menyampaikan penjelasannya, dikutip radarkuningan.com, Sabtu, 30, Maret 2024.
Jurnal internasional "Geo‐archaeological prospecting of Gunung Padang buried prehistoric pyramid in West Java, Indonesia” sebelumnya telah diterbitkan dalam Archaelogical Prospection oleh Wiley.
Namun temuan tim peneliti yang diperoleh lewat penelitian selama puluhan tahun tersebut, mendadak ditarik oleh penerbit.
BACA JUGA:KERAS! Jurnal Situs Gunung Padang Disebut Ada Major Error, Peneliti: Jangan Gosip
Tim peneliti Situs Gunung Padang terdiri dari berbagai disiplin ilmu mulai dari geologi, geofisika, arkeolog hingga antropolog.
Mereka adalah Danny Hilman Natawidjaja, Andang Bachtiar, Bagus Endar B. Nurhandoko, Pon Purajatnika, Mudrik R. Daryono, Dadan D. Wardhana, Andri S. Subandriyo, Andi Krisyunianto, Tagyuddin, Budianto Ontowiryo, Yusuf Maulana dan tentunya Ali Akbar sendiri.
Penampakan Situs Gunung Padang dari atas yang diduga merupakan sebuah punden berundak atau piramida.-Disparbud Jabar-radarkuningan.com