Didik juga menyebut, di Wonogiri, Jawa Tengah diinformasikan bahwa harimau Jawa masih terlihat.
“Artinya, masih banyak lokasi-lokasi habitat “baru” harimau Jawa yang luput dari catatan ilmuwan harimau dunia,” ungkapnya.
Sebagai penghuni Pulau Jawa, dia meminta untuk perduli. Terutama terhadap kawasan yang ada di sekitar. Termasuk utamanya hutan yang menjadi habitat satwa liar.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Kolam Renang di Sumedang, dari Waterpark Hingga Pemandian Air Panas Alami
“Jadilah peneliti ahli yang menguasai “halaman” rumah sendiri. Bolehlah kita berpikir global, namun aksi kita haruslah dimulai dari lokal,” pintanya.
“Apalagi, ancaman dan tekanan tinggi pada habitat-habitat alami di Jawa, akan mengancam kelestarian satwa-satwa endemik Jawa yang tersisa,” pungkas Didik. (*)