RADARKUNINGAN.COM - Kodok Buduk, merupakan salah satu hewan yang dapat ditemukan hidup dan berkemabang biak di sekitar manusia. Meski tidak sesering menampakkan diri seperti cicak, namun kodok buduk tidak kalah populer karena rumor racunnya.
Sebelum membahas lebih jauh tentang Kodok Buduk beracun atau tidak, ada baiknya kita mengetahui jenis dan familinya terlebih dahulu. Karena pada dasarnya, Kodok Buduk adalah nama julukan dan panggilan, bukan nama asli atau jenis dari kodok ini.
Kodok Buduk, adalah istilah lokal di Indonesia yang mengacu pada kodok yang sering dijumpai di sekitar rumah atau persawahan. Nama ilmiahnya adalah “Kaloula pulchra” dan dalam bahasa Inggris sering disebut “Asian Painted Frog” atau “Bordered Bullfrog”.
Jika kamu penasaran apakah kodok buduk beracun atau tidak, kali ini kami telah menyiapkan fakta dan mitos tentang racun dari kodok buduk ini. Supaya wawasanmu semakin bertambah, dan bisa menyelamatkan diri jika ada kodok seperti ini, penting untuk tahu jenis-jenisnya. Yuk, simak informasi dan penjelasannya seperti ini.
BACA JUGA:5 Warna yang Harus Dihindari Kulit Sawo Matang, Apa Saja Ya? Simak Penjelasan Berikut Ini
Fitur Fisik Kodok Buduk
Kodok Buduk, memiliki kulit tebal yang warnanya bervariasi. Warna dari Kodok Buduk bisa dari warna coklat hingga merah muda dengan bintik-bintik gelap di sekitar tubuh. Seperti yang sudah kamu ketahui, di alam, semakin terang warna, maka semakin besar kandangan racun yang dimiliki seekor hewan.
Seperti jenis Kodok pada umumnya, Kodok Buduk memiliki bentuk yang kecil dan bundar. Dilengkapi dengan kaki belakang yang dapat membantunya bergerak meski hanya lompat kecil-kecilan. Meski begitu, Kodok Buduk tetap bisa berpindah-pindah habitat.
Bintik gelap dan totol di sekitar tubuh Kodok Buduk, biasnya mengandung racun. Ada juga jenis Kodok Buduk yang dapat menyemprotkan racunnya dari bintik-bintik tersebut. Tidak hanya itu, dalam tubuh Kodok Buduk, juga mengandung racun yang bisa membunuh satu ekor gajah.
Habitat Hidup Kodok Buduk
Kodok Buduk, biasanya hidup di tempat lembab dekat air, seperti sawah, kolam, atau halaman belakang rumah. Mereka memakan serangga dan invertebrata kecil lainnya, dan sering terlihat di bawah tanah, atau bersembunyi di antara tumpukan daun.
Semakin tergerusnya habitat-habitat Kodok Buduk ini, membuat Kodod Buduk berpindah tempat dan migrasi dari rumah ke rumah. Mirisnya, tidak sedikit orang yang memilih untuk mengonsumsi, memegang, atau bahkan hanya sekedar menyentuh. Padahal, Kodok Buduk bisa menyebabkan kematian, dengan mengandalkan racun dalam dirinya.
Ini menjadi jawaban utama dari banyaknya Kodok Buduk yang kamu temukan di sekitar rumahmu. Untuk menanggulanginya, cukup mengambil kain kering, dan kain basah. Kemudian bungkus semuanya, dan pastikan kamu membuang Kodok Buduk jauh dari perairan, karena jika di perairan, ia bisa kembali lagi dengan mudah.
BACA JUGA:Menikmati Alam, Rekomendasi Glamping Seru di Patulungan Kuningan, Sensasi Berkemah di Gunung Ciremai