RADARKUNINGAN.COM - Daging kambing adalah salah satu jenis daging merah yang banyak disukai orang tapi juga banyak dihindari karena terkenal memicu darah tinggi atau hipertensi.
Apakah daging sapi lebih baik dari daging kambing karena tidak menimbulkan hipertensi atau malah sebaliknya? Nah, simak faktanya.
Daging kambing identik dengan hari raya umat Muslim, yaitu Idul Adha yang menjadi tradisi Indonesia untuk menyate dan hasil kurban bersama.
Tapi banyak dari kita yang menghindari memakan daging kambing karena diduga menjadi penyebab naiknya kolesterol atau tekanan darah.
Apakah Benar Daging Kambing Memicu Darah Tinggi?
Apakah benar daging kambing memicu darah tinggi seperti yang dikatakan orang-orang? Nyatanya, daging kambing bukanlah penyebab hipertensi.
Daging kambing dan daging sapi sama-sama memicu naiknya tekenan darah, namun tidak signifikan. Penyebab darah tinggi terjadi adalah karena bumbu yang dignakan memasak daging.
Biasanya, untuk menambah rasa lezat pada masakan yang daging, kita tidak segan untuk menambahkan penyedap rasa atau kecap dalam jumlah banyak sehingga menimbulkan tekanan darah naik signifikan.
Memang daging kambing ini menjadi korban fitnah dari melonjaknya tekanan darah seseorang setelah memakannya, padahal aslinya komponen bumbu yang menjadi pelaku utamanya.
Lalu, apakah daging sapi lebih baik dari daging kambing? Mana diantara mereka yang lebih menyehatkan dan memiliki kandungan nutrisi lebih banyak?
BACA JUGA:Pencuri Kambing di Linggarjati Kuningan Babak Belur Dihajar Warga
Tentunya meskipun keduanya sama-sama tergolong sebagai daging merah yang kaya akan protein, tapi ada sedikit perbedaan.
Nah, untuk kalian yang penasaran apakah daging sapi lebih baik dari daging kambing atau justru sebaliknya, berikut ini adalah penjelasan lengkap tentangnya yang dilansir dari halodoc.