KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM- Kecewa dengan pengelolaan keuangan daerah Pemkab Kuningan, massa yang dari berbagai LSM itu menggelar akai unjuk rasa di depan Pendopo Bupati, Selasa 25 Juni 2024.
Pengunjukrasa menilai pengelolaan anggaran daerah fraud. Ditambah kondisi Kuningan yang belum beranjak dari kategori miskin ekstrim.
Selama berunjukrasa, selain orasi, massa menggelar aksi debus bakar ban hingga membelikan tiket bus gratis untuk mengantar Pj Bupati pulang ke kampung halaman.
BACA JUGA:Teddy Tjahjono Mundur Jadi Bos Persib Bandung, Bakal Segera Gabung Dewa United?
Kondisi Kabupaten Kuningan yang belum beranjak dari gelar 5 daerah di Jawa Barat berkategori miskin ekstrim, menjadi salahsatu penyebab aksi demo.
Demo dengan jumlah masa sekira 25 orang ini mendapat pengawalan dari Polres Kuningan dan petugas Satpol PP.
Petugas keamanan membuat pagar betis di gerbang masuk pendopo. Sebagian lagi berjaga di pinggir jalan dimana aksi tersebut dilangsukan.
Perwakilan massa, Uha Juhana menerangkan, masa yang hadir terdiri dari LSM Frontal, LSM Obor, LSM Raja Edan, dan paguyuban Sundawani Wirabuana.
BACA JUGA:Honor of Kings Masuk Esports World Cup Sampai 2026, Punya Potensi Besar Saingi Mobile Legends
"Selain menyoroti pengelolaan keuangan daerah, kami juga mengkritisi sejumlah kebijakan yang kontroversial. Seperti penataan kawasan perkotaan yang mengakibatkan permasalahan baru pasca relokasi pedagang ke kawasan Puspa dan kebijakan bebas parkir di Pertokoan Siliwangi," tegas Uha Juhana, Selasa 25 Juni 2024.
Dalam orasinya, massa juga mempertanyakan kenaikan pesat anggaran Setda Kuningan tahun 2024 yang mencapai Rp81 miliar.
Sementara disisi lain, anggaran SKPD sangat minim, tergerus kebijakan refocusing.
Kemudian juga permasalahan gagal bayar senilai ratusan miliar yang mengkhawatirkan keuangan daerah kedepannya.
Selain orasi, para pengunjuk rasa menggelar aksi debus dan aksi bakar ban. Terang saja asap pekat dari pembakaran ban membumbung tinggi ke angkasa.