Berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.
Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh sesar aktif di sekitar lokasi pusat gempa bumi dengan mekanisme sesar mendatar.
Atas kondisi tersebut, PVMBG merekomendasikan beberapa hal. Misalnya, bangunan di Kabupaten Kuningan harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi.
Penggunaan struktur ini, guna menghindari risiko kerusakan, dan harus dilengkapi dengan jalur serta tempat evakuasi.
Oleh karena wilayah Kabupaten Kuningan tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural.
Kejadian gempa bumi ini tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya sesar permukaan, bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.
Sementara itu, BMKG sebelumnya menyatakan bahwa kejadian gempa bumi tersebut disebabkan oleh pergerakan dari Sesar Ciremai.
Itu merupakan sesar aktif yang beberapa kali menjadi penyebab gempa di wilayah Kota Kuda.
BACA JUGA:Viral! Squid Game Season 2 Resmi Diumumkan, Akhirnya Kisah Berlanjut Setelah 3 Tahun 'Menggantung'
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan merilis bahwa dampak gempa bumi setidaknya terdapat 36 rumah rusak ringan.