Setelah menghadapi Bahrain pada 10 Oktober 2024, Timnas Indonesia akan langsung terbang ke Tiongkok. Namun, perjalanan menuju Qingdao tidaklah mudah.
Tim asuhan Shin Tae-yong harus lebih dulu mendarat di Beijing, sebelum melanjutkan perjalanan darat yang panjang dan melelahkan ke Qingdao.
Dalam situasi ini, Timnas Indonesia tidak hanya dihadapkan pada jarak yang jauh, tetapi juga cuaca dingin yang diperkirakan akan melanda wilayah tersebut pada bulan Oktober.
Erick Thohir menyatakan bahwa ini adalah bagian dari upaya untuk mempersulit tim tamu, sebuah strategi yang sering kali dilakukan oleh negara tuan rumah untuk meraih keuntungan.
BACA JUGA:Persib Bandung Dihuni Pemain Berkualitas, Adam Alis Tak Risau, Ngaku Siap Bersaing
"Lalu ke Tiongkok dan tiba-tiba tim ditaruh di kota yang letaknya 6,5 jam dari Beijing yang di bulan Oktober katanya dingin," ungkapnya.
Menanggapi situasi ini, Erick Thohir tidak menunjukkan kekhawatiran yang berlebihan. Sebaliknya, ia menyampaikan dengan nada bercanda bahwa Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama ketika menjadi tuan rumah.
"Jadi, kita juga nanti jadi tuan rumah harus baik-baik, tetapi jangan baik-baik saja. Kalau kita dikerjain di luar negeri, ya kita ganti kerjain di sini," tambahnya sambil tersenyum.
Dugaan taktik kotor yang bakal dilancarakan China, juga mendapat tanggapan dari para netizen.
Mereka menyarankan, PSSI menggunakan stadion yang paling jauh kala Indonesia gantian menjamu China di kandang.
Adapun yang menjadi pilihan, PSSI harus menggunakan stadion yang berlokasi di Indonesia timur untuk digunakan dalam laga nanti.
Berikut ini, usulan stadion yang bisa dijadikan pilihan untuk mengerjai Timnas China di Indonesia.
Stadion Papua Bangkit
Stadion yang berada di Kabupaten Jayapura, Papua ini, dibangun untuk penyelenggaraan PON 2020 Papua. China pasti akan kelabakan jika harus bermain di sana.
Pasalnya, China mesti melalui perjalanan super panjang. China terbang dulu ke Jakarta dan baru melanjutkan penerbangan ke Jayapura.