Sementara itu, kasus kekerasan seksual yang menimpa pelajar berusia 16 tahun ini, memasuki babak baru.
Kuasa hukum korban mengungkapkan kronologi kejadian, yang menyebabkan korban trauma berat hingga enggan bersekolah selama satu bulan terakhir.
"Korban awalnya berkenalan dengan pelaku, berinisial S, melalui aplikasi," papar Syarif.
Usai bertemu, keduanya kemudian janjian, dan pelaku menjemput korban di rumahnya.
BACA JUGA:Disambangi Patrick Kluivert, Indra Sjafri Pamer Timnas Indonesia U20 Berhasil Bekuk Argentina
"Setelah itu, pelaku mengajak korban berkeliling sebelum membawanya ke sebuah tempat kos," sambung Syarif.
Ternyata di tempat kos yang dituju, sudah ada orang lain yang menunggu kedatangan mereka.
"Di sana, sudah ada seorang rekannya berinisial A yang menunggu," ujar Syarif.
Di lokasi tersebut, lanjut Syarif, korban dipaksa meminum alkohol hingga kehilangan kesadaran.
Saat sadar, korban terkejut mendapati dirinya tanpa pakaian sehelai pun. Setelah kejadian itu, pelaku S mengantar korban kembali ke rumahnya.
Usai kejadian tersebut, seminggu kemudian, pelaku kembali menghubungi korban.
"Pelaku S membujuk korban dan menjemputnya lagi. Kali ini, korban dibawa ke tempat kos lain, di mana dua orang rekan pelaku, yakni T dan A, sudah menunggu," jelas Syarif.
Di sana, korban kembali dipaksa minum alkohol hingga tidak sadarkan diri.
"Para pelaku kemudian melakukan aksi keji mereka," tutupnya.