Sebenarnya, Hendra sudah khawatir dengan kondisi pohon asem yang memiliki tinggi lebih dari 30 meter dengan diameter batang mencapai 1 meter lebih itu.
Bahkan, dirinya telah melaporkan kekhawatirannya itu ke sejumlah pihak.
Namun, sekian lama mengadu, laporannya itu belum mendapat tanggapan hingga pohon tersebut tumbang dan menimpa tempat usahanya.
"Sebenarnya kita sudah laporan berapa kali sejak sebelum Covid, tapi sampai sekarang sampai robohnya tidak ada penanganan," jelas Hendra.
BACA JUGA:Peduli Korban Tanah Longsor dan Kebakaran, Fraksi PKS Salurkan Bantuan
Sebelum mubibah tersebut terjadi, dirinya bahkan sudah memiliki firasat jika pohon yang tumbuh di sebrang tempat usahanya itu bakal tumbang.
"Bukan firasat, baru saja kemarin ngobrol, itu pohon takut roboh eh kejadian," tegas Hendra.