Kasus Remaja Tewas di Area Pemakaman Cirendang Masih Diselidiki

Rabu 12-03-2025,13:56 WIB
Reporter : Agus Sugiarto
Editor : Asep Kurnia

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Cirebon, Hj Fifi Sopiah menyampaikan keprihatinannya atas fenomena ini.

BACA JUGA:14 Remaja Terlibat Tawuran, Diminta Minta Maaf dan Mencuci Kaki Orang Tua

BACA JUGA:Harga Terbaru Kebutuhan Bahan Pokok di Pasar Kepuh Kuningan

"Saya prihatin ya, anak-anak dan remaja yang berkumpul di jalan menuju tempat ibadah, kemudian saling serang dengan sarungnya. Lebih tragis lagi, jika itu memasukkan batu atau benda tajam ke dalam gulungan sarung. Ini sudah bukan sekadar permainan, ini bahaya,” kata Fifi.

Dirinya tak mampu menyembunyikan kepedihannya saat berbicara tentang kasus terbaru di Kuningan, di mana seorang remaja harus kehilangan nyawa usai terlibat kejadian perang sarung. 

Peristiwa ini menjadi alarm keras bagi semua pihak, terutama para orang tua, untuk lebih peka terhadap pergaulan anak-anak mereka.

"Kami sekarang bisa bertemu langsung dengan anak-anak dan orang tua mereka. Ini bukan tentang menghukum, tapi bagaimana kita bisa menyelamatkan mereka dari bahaya yang mungkin mereka sendiri tidak sadari,” kata Fifi didampingi Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Nova Bhayangkara.

BACA JUGA:MinyaKita di Pasar Kuningan Aman, Volume Sesuai Label Kemasan

BACA JUGA:Istri Bupati Kuningan Sambangi Penderita Kanker Rahang asal Desa Sukarapih

Ia menekankan, pentingnya perubahan pola asuh dalam keluarga. Ia mengingatkan bahwa anak-anak di usia remaja sangat membutuhkan pengakuan, perhatian, dan komunikasi yang baik dari orang tuanya.

"Sarung itu seharusnya menjadi alat ibadah, bukan senjata untuk saling melukai. Ramadhan adalah bulan suci, sudah saatnya kita menjadikan momen ini sebagai ajang introspeksi dan mendekatkan diri pada nilai-nilai kebaikan,” ujarnya penuh harap.

Kategori :