A ditempatkan di sebuah kamar sempit, beralaskan tikar, dengan kedua kakinya dijepit oleh belahan batang pohon kapuk yang disatukan menggunakan pasek besi.
BACA JUGA:Wabup Tuti Hadiri Pelepasan Calon Jamaah Haji asal Kuningan
BACA JUGA:Warga Kuningan Pilih Mudik Pakai Bus, Ini Alasannya
Ketika Bupati Dian menghampiri dan menyapa, ia hanya melirik tanpa sepatah kata.
Dengan izin keluarga, Bupati Dian pun membuka pasek besi yang mengikat kaki A. Ketua RT setempat ikut membantu mengangkat kayu yang membelenggu.
Pemuda itu tampak lemas, tubuhnya dipapah oleh Kepala Desa Tambakbaya, Lukman yang juga merupakan Ketua Yayasan Graha Berdaya. Lukman turut mendampingi bupati dalam kunjungan penuh empati itu.
Mendengar cerita dari pihak keluarga, Bupati Dian mengatakan bahwa keputusan melepas pasung ini dilandasi oleh rasa kemanusiaan.
BACA JUGA:Warga Ciporang Terkena Stroke, Bupati Dian Gercep Beri Bantuan
BACA JUGA:Menhub Mudik Lebaran ke Pendopo, Bahas Kemajuan untuk Kuningan
Ia berharap A bisa mendapatkan penanganan yang lebih layak di Yayasan Graha Berdaya, yang memang fokus pada pemulihan ODGJ dan pengembangan program Desa Inklusif Ramah Disabilitas.
"Ini adalah bentuk kepedulian kita bersama. Terima kasih kepada warga yang telah peduli dan melaporkan kondisi ini melalui layanan LAPOR! Kuningan Melesat. Kami akan terus hadir untuk masyarakat,” ungkap orang nomor satu di Kota Kuda ini.
Usai dilepaskan dari pasungan, A langsung dibawa ke rumah singgah milik Yayasan Graha Berdaya di Desa Tambakbaya, dan malam itu juga dirujuk ke RS Mitra Plumbon untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Lukman menambahkan, rumah singgah ini bukan hanya tempat rehabilitasi, tetapi juga wadah bagi para ODGJ untuk berproses menjadi pribadi yang lebih mandiri.
Mereka diajak beraktivitas, diberikan pelatihan keterampilan, serta pendampingan agar bisa kembali ke tengah masyarakat dengan percaya diri.