Ditemukan Menu MBG Berjamur, Satgas Kuningan Layangkan Teguran Keras
Brownis, salah satu menu dalam Program MBG yang ditemukan dalam kondisi berjamur.-Istimewa-Radar Kuningan
Langkah kedua, sambung Wahyu, dapur MBG penyedia makanan harus segera membuat laporan resmi.
"Laporan tersebut harus mencakup kronologi kejadian, jumlah paket makanan yang terdampak, serta bukti penarikan atau penggantian makanan. Dokumen ini wajib diserahkan paling lambat esok pagi sebagai bahan evaluasi Satgas," lanjutnya.
Sebagai tindak lanjut, Satgas juga meminta tim Gizi untuk kembali memberikan pembinaan kepada seluruh dapur penyedia menu MBG.
Pembinaan tersebut mencakup pemahaman ulang tentang standar keamanan pangan, prosedur penyimpanan dan pengiriman makanan, hingga ketentuan batas waktu konsumsi produk olahan.
"Yang keempat, mulai hari ini pengawasan harian terhadap dapur harus lebih ketat. Setiap SPPG diwajibkan menggunakan daftar periksa (checklist) untuk mengevaluasi kebersihan dan waktu produksi makanan. Jangan biarkan kasus makanan cepat basi atau berjamur kembali terjadi,” tegas Wahyu, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan.
BACA JUGA:Baru Saja Instruksikan Dapur MBG Diawasi, Besoknya Dugaan Keracunan Terjadi
BACA JUGA:Mahasiswa Ontrog Gedung DPRD Kuningan, Tuntut Anggota Dewan
Ia juga menegaskan bahwa seluruh menu yang dikirim dalam program MBG harus memenuhi standar kelayakan konsumsi: aman, bersih, sehat, dan bergizi. Makanan yang sudah terlalu lama disimpan atau tidak layak harus segera ditarik.
"Satgas tidak akan mentoleransi kejadian serupa di kemudian hari. Bila pelanggaran seperti ini terulang, kami akan mengambil tindakan tegas, termasuk mengevaluasi dapur penyedia dan menjatuhkan sanksi administratif terhadap pihak yang terbukti lalai," tegasnya.
Menurut Wahyu, program MBG bukan hanya tentang distribusi makanan, tapi juga tentang menyalurkan kepercayaan dan kepedulian pemerintah kepada masyarakat.
"Karena itu, seluruh pihak yang terlibat wajib menjalankannya dengan tanggung jawab penuh dan profesionalisme tinggi,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Wahyu mengajak agar insiden yang terjadi dijadikan pelajaran untuk memperkuat sistem pengawasan dan pencegahan ke depan.
"Kita tidak boleh menunggu masalah besar baru bertindak. Dengan respons cepat dan koordinasi yang solid, saya yakin kejadian serupa bisa kita hindari di masa mendatang,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
