Sulit Bedakan Meong Congkok dengan Kucing Bengal, Keduanya Mirip Macan Tutul Bertubuh Mungil

BACA JUGA:Kuningan Kabupaten Pendidikan Segera Terwujud, Kepala Disdikbud Bakal Temui Pj Bupati dan Sekda

Kemudian ada seorang yang memelihara Meong Congkok sebagai hewan peliharaan di rumah. Dia adalah seorang pecinta kucing, dan menjalani usaha ternak kucing bengal.

Pengalaman sebagai seorang yang merawat Meong Congkok, mengetahui perilaku-perilaku unik. Seperti menyukai air, bisa berenang, lincah ketika memanjat dan suka ketinggian.

Selain itu, memiliki sifat kewaspadaan yang tinggi dan memilki suara yang berbeda dengan kucing domestik. Juga, lebih mudah untuk dilatih.

Meong congkok memiliki fisik yang menawan dengan mata besar, hidung merah muda, dan telinga bundar. Juga, tubuh yang relatif lebih besar dari kucing biasa, ramping, dan corak yang indah.

BACA JUGA:6 Khasiat dan Manfaat Tanam Sirih Gading Pembersih Udara di Dalam Ruangan

Kemudian, Meong Congkok bernama Acaneong. Merupakan jenis Prionailurus bengalensis yang kini dirawat oleh pemiliknya dari kecil hingga sekarang.

Pemilikinya mengaku bahwa Acaneong memang kucing liar. Namun untuk di daerahnya kucing ini tidak dianggap sebagai yang dilindungi. Kucing ini suka dengan air, bisa berenang dan menyukai daging mentah.

Kemudian, seorang yang mearawat seekor Meong Congkok yang dibelinya dari peternak Meong Congkok dan bengal. Pengalamnya merawat kucing ini tidak jauh berbeda dengan merawat kucing pada umumnya. Namun, ada rasa berbeda karena jenis ini adalah kucing liar.

Memiliki fisik menawan dan perilaku yang lebih aktif dibandingkan kucing lainnya. Ada rasa tertentu ketika bisa merawat jenis kucing yang tidak semua orang punya dan tahu.

BACA JUGA:Identitas Masinis yang Meninggal Dunia di Tabrakan KA Turangga dan Ka Lokal Bandung Raya

Kesimpulannya, dari seluruh data yang didapatkan bahwa Meong Congkok merupakan salah satu spesies eksotik endemik Indonesia. Kucing ini tidak populer di masyarakat umum.

Sementara, masyarakat tidak mengetahui spesies kucing ini karena kurangnya media informasi yang mengangkat meong tersebut. Juga kurangnya usaha pemerintah dalam mensosialisasikan spesies Meong Congkok kepada Masyarakat. (*)

Sumber: