Bupati Respons soal Air Cibulakan, Larang Penggunaan Air Permukaan untuk Usaha Tangki

Bupati Respons soal Air Cibulakan, Larang Penggunaan Air Permukaan untuk Usaha Tangki

KUNINGAN - Bupati Kuningan Acep Purnama melarang penggunaan air permukaan untuk usaha pribadi pengisian air tangki yang dapat mengganggu saluran irigasi dan perdampak pada pengairan areal. Hal tersebut diungkapkan Bupati Acep saat dikonfirmasi terkait keluhan para petani dari Desa Linggarjati, Linggamekar dan Linggaindah yang tak lagi bisa menggarap sawahnya akibat air irigasi dari sumber mata air Cibulakan di objek wisata Linggarjati Indah diduga banyak dialirkan untuk usaha pribadi. Acep pun berjanji akan menyelesaikan persoalan tersebut secepatnya agar para petani bisa leluasa menggarap lahan pertaniannya kembali. \"Tidak boleh air permukaan digunakan untuk usaha pengisian air tangki. Saya menyarankan kepada pengusaha air isi ulang, agar memanfaatkan air dalam tanah yang kualitasnya lebih bagus,\" ungkap Acep. Acep mengatakan, pihaknya akan segera melakukan penataan terkait persoalan air irigasi di Linggarjati tersebut termasuk yang dihadapi para petani di Paniis. \"Nanti kita akan bereskan semuanya. Kita akan lakukan penataan ulang sehingga air tersebut bisa mengairi areal persawahan sehingga para petani bisa kembali menggarap sawahnya,\" ungkap Acep. Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan petani dari Desa Linggarjati, Linggamekar dan Linggaindah di Kecamatan Cilimus, mendatangi sumber mata air Cibulakan di kawasan wisata Linggarjati Indah karena sudah dua tahun terakhir ini lahan pertanian mereka tak kebagian air. Hasilnya, para petani terkejut saat melihat di sumber mata air tersebut terdapat dua pipa baru berukuran besar menyedot air balong Cibulakan. \"Sudah ratusan bahkan ribuan lahan pertanian di tiga desa tidak kebagian air sehingga tidak bisa menggarap, padahal sekarang sudah masuk musim penghujan. Setelah ditelusuri dari sumbernya, pantas saja sekarang ada dua pipa baru berukuran besar yang menyedot air dari sumbernya, yang berdampak air untuk irigasi kini semakin berkurang. Kami tidak tahu pipa ini punya siapasepertinya untuk usaha pribadi depot pengisian air tanki,\" ungkap salah satu petani asal Desa Linggamekar Sunaryo. Kepala Desa Linggarjati Unang sempat datang dan menenangkan para petani agar tidak bertindak anarkis. Unang pun meminta para petani untuk bersabar dan menyerahkan persoalan tersebut kepada dirinya untuk menyelesaikan dengan pihak terkait. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: