Biaya Bulanan Smantika Diprotes

Biaya Bulanan Smantika Diprotes

KUNINGAN – Wali murid memprotes kebijakan SMAN 3 Kuningan (Smantika). Terkait pungutan sekolah kepada siswa di masa pandemi Covid-19. Setiap bulan sejak sebelum wabah virus mematikan asal Wuhan, China tersebut merebak, siswa harus membayar Rp350 ribu per bulan. “Kalau SPP kan gratis. Saya tahu itu. Tapi dulu ada kesepakatan musyawarah komite, entah apa istilahnya, siswa harus bayar Rp350 ribu per bulan,” aku CN kepada Radar, Rabu (2/6). Saat musyawarah, sebenarnya nilai iuran itu seikhlasnya. Tapi seolah sudah ditetapkan, siswa diharuskan membayar Rp350 ribu per bulan. Ketetapan nilai iuran, dikuatkan dengan diterimanya sebuah kartu iuran untuk siswa. Seperti halnya kartu SPP bulanan dulu. Sebelum pandemi Covid-19, CN tidak pernah bermasalah dengan iuran itu. Sebagai warga negara baik, Ia selalu membayar Rp350 ribu. Tapi sejak ada Covid-19, mulai Maret, April, Mei hingga Juni 2020 belum membayar. Tidak ada pula tagihan dari pihak sekolah. Menyadari belum bayar, sekaligus berharap ada pengurangan iuran karena alasan nyata terdampak Covid-19. Apalagi Bupati Kuningan H Acep Purnama juga sudah menerbitkan imbauan agar sekolah memberikan keringanan pembiayaan sekolah, Ia mencoba membayar ke sekolah. “Ternyata, tidak ada pengurangan. Saya harus bayar Rp350 ribu per bulan. Terus terang, sekolah harusnya bijak memberi pengurangan iuran. Apalagi ini kan negeri. Kondisi lagi Covid-19. Orang tua siswa juga terdampak loh. Butuh kebijakan-kebijakan seperti ini, pengurangan pembiayaan,” tandas CN. Akhirnya Ia membayar hanya tiga bulan dulu. Bulan Juni 2020, meskipun siswa hendak ujian, Ia belum bisa membayar. “Harusnya sekolah kasih kebijakan pengurangan iuran. Mohon menjadi pertimbangan. Kasihan siswa-siswa lain, apalagi siswa dari keluarga kurang mampu secara ekonomi,” ungkap dia. Kepala SMAN 3 Kuningan H Edi Riyadi membantah sekolah tidak memberikan pengurangan biaya bagi orang tua siswa terdampak Covid-19. Ia justru mengklaim telah menggratiskan biaya beberapa siswa asal keluarga tidak mampu atau terdampak kebijakan penanganan virus mematikan itu. “Tinggal datang saja ke sekolah, komunikasi, apa keluhan dan aspirasi orang tua siswa. Pasti kita respons baik. Dalam kondisi Covid 19, harus manusiawi. Kita pasti bantu. Kalau keluhan ingin pengurangan biaya, kita bantu ada pengurangan,” ungkap Kepala SMAN 3 Kuningan Edi Riyadi. Menurutnya, sudah banyak siswa diberikan keringanan biaya beban bulanan tersebut. Bahkan, sejak sebelum Covid-19 pun pihaknya sudah menggratiskan biaya sekolah bagi sedikitnya 20 siswa. Tentu siswa dari keluarga tidak mampu. “Saat Covid-19 ini pun, kita sudah memberikan keringanan. Bahkan, beberapa siswa sudah kita gratiskan. Tapi kalau orang tuanya mampu, seperti PNS dan lain-lain bayar,” aku Edi. Saat ini pun, kata dia, tengah berlangsung ujian siswa. Siswa yang sudah bayar iuran maupun yang belum bayar tetap diperbolehkan mengikuti ujian. Sebab manusiawi Smantika harus memahami kondisi dalam pandemi Covid-19. “Kalau ada keluhan orang tua siswa, suruh saja ke sekolah. Kita bantu,” tukas Edi.(tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: