Asah Prajurit Kodim 0615, Perlu Matangkan Koordinasi

Asah Prajurit Kodim 0615, Perlu Matangkan Koordinasi

Menjadi prajurit TNI harus siap dalam segala medan. Tidak melulu membawa senjata, memikul ransel dan latihan perang. Selain mengemban tugas pokok TNI, tenaga mereka dibutuhkan dalam bidang kebencanaan. Seperti apa? M Taufik, KUNINGAN Kesiapan dan kesigapan prajurit Kodim 0615 Kuningan dalam penanganan darurat kebencanaan diasah dalam giat Latihan Posko Kebencanaan di Aula Mashud Wisnusaputra Makodim, kemarin (9/6). Dandim Kuningan Letkol Zci Karter Joyi Lumi memimpin langsung simulasi penanggulangan bencana yang melibatkan para staf Kodim, Danramil, unsur Polri, BPBD, Damkar dan Satpol PP tersebut. Mereka berlatih bersama dalam hal penanganan bencana mulai dari persiapan, koordinasi, pengerahan personel, pemberian pertolongan, evakuasi korban hingga penanganan bencana saat dan pasca kejadian. Kegiatan latihan penanggulangan bencana ini pun mendapat pengawasan langsung Komandan Korem 063/SGJ Kolonel Arm Maryudi SSos. \"Kegiatan Latihan Posko ini merupakan agenda rutin tahunan kami dalam rangka melatih profesionalisme anggota dalam hal penanganan bencana. Ini sesuai dengan UU No 34/2004 tentang perbantuan TNI kepada pemerintah daerah,\" ungkap Dandim kepada Radar di sela-sela kegiatan simulasi. Seperti diketahui, kata Karter, Kabupaten KuninganĀ  mempunyai kontur wilayah berbukit merupakan daerah rawan bencana tanah longsor dan banjir. Terutama daerah wilayah Selatan sepertiĀ  Kecamatan Cilebak, Selajambe dan Subang adalah daerah langganan tanah longsor setiap musim hujan tiba. \"Oleh karena itu, secara taktis kita simulasikan dalam kegiatan yang diberi nama Latihan Posko ini. Kegiatan ini merupakan program TNI AD untuk menguji sistem birokrasi terutama Kodim yang setiap saat memberikan perbantuan kepada pemerintah daerah setiap kali terjadi bencana. Ini kita ujikan, bagaimana kesiapan staf dan pasukan kita, sehingga kita tahu di mana kelemahannya, dan nanti di akhir akan ada evaluasi,\" paparnya. Dijelaskan, nanti akan dievaluasi kelemahan tersebut apakah dalam hal teknis atau mungkin dari birokrasinya. Namun demikian, Karter meyakini, dalam hal teknis anggotanya sudah terlatih dan sangat siap menangani kebencanaan karena sudah menjadi hal yang biasa dilakukan setiap kali terjadi bencana. \"Dalam hal teknis anggota kami sudah sangat siap, bahkan hal yang mudah dilakukan karena kita berjibaku dengan keadaan alam, geografi dan demografi. Yang paling susah justru ada dikoordinasi. Karena dalam hal penanganan bencana ini pasti melibatkan institusi, baik TNI, Polri dan Pemda. Terkadang koordinasi dan komunikasi ini terjadi kendala bahkan terputus. Oleh karena itu, persoalan ini kita latihkan secara intens untuk mendapatkan strukur atau pakem yang pas bagaimana pelaksanaan penanggulangan bencana yang ideal,\" pungkas Karter. (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: