Wagub Ingatkan Pihak Ponpes Terbuka

Wagub Ingatkan Pihak Ponpes Terbuka

KUNINGAN - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menekankan pentingnya keterbukaan pimpinan dan pengelola pondok pesantren (ponpes) dalam mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19 di pesantren. Wagub pun menginstruksikan para pimpinan dan pengelola ponpes untuk segera berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 atau Dinas Kesehatan setempat, jika di lingkungan ponpes ditemukan adanya gejala penularan virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19. “Jika terjadi gejala Covid-19, diharapkan para kiai dan pimpinan ponpes untuk tidak segan melapor kepada gugus tugas setempat. Pimpinan ponpes jangan menyembunyikan kalau di lingkungannya ditemukan kasus positif,” imbau Wagub Uu dalam rilisnya yang dikirim ke Radar Kuningan, Jumat (2/10). Sebelumnya, kata Uu, diketahui terdapat kasus positif Covid-19 di salah satu ponpes di Kabupaten Kuningan dan Kota Tasikmalaya. Untuk itu Kang Uu berharap kasus Covid-19 tidak terjadi lagi di seluruh Ponpes di Jabar khususnya. Uu yang juga Panglima Santri Jabar ini, kembali mengingatkan pengelola ponpes untuk terus memperketat penerapan protokol kesehatan 3M di lingkungan Ponpes. 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Kang Uu menambahkan, kewaspadaan serta upaya proaktif ponpes dalam hal pengetesan serta koordinasi dengan Gugus Tugas maupun pihak terkait, juga menjadi kunci dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan ponpes. “Harapan kepada seluruh pondok pesantren untuk memperketat protokol kesehatan, baik oleh para santri dan ajengan di kompleks pesantren, juga selalu melakukan pola hidup bersih dan sehat,” imbaunya. Sebelumnya saat berkunjung ke Ponpes HK, Kang Uu yang juga Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, telah menghentikan sementara Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di ponpes modern tersebut. Keputusan tersebut menurutnya, berdasarkan kesepakatan bersama pimpinan dan pengurus Ponpes. Hal itu dilakukan guna menindaklanjuti ditemukannya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 lewat uji usap (Swab test) metode Polymerase Chain Reaction (PCR), kepada sebagian santri beberapa waktu lalu. Dengan kesepakatan untuk menghentikan KBM tatap muka di Ponpes HK, Uu mengucapkan terima kasih kepada pihak ponpes atas pengertian dan kesediaan untuk memutus penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19. “Saya mengucapkan terima kasih kepada pimpinan pondok pesantren, sesepuh di sini (HK, red), yang bisa menangkap arah keinginan pemerintah, sehingga apa yang disampaikan oleh kami disepakati oleh pengurus dan pimpinan pondok pesantren disini,ö kata Kang Uu. “Artinya, langkah selanjutnya setelah adanya swab, ada proses penghentian sementara proses belajar mengajar, tetapi dengan tahapan-tahapan yang telah ditentukan,” tambah Uu. Dalam kesempatan itu, atas nama Pemerintah Provinsi Jabar, pihaknya juga memberikan bantuan 5.000 peralatan swab test kepada Ponpes HK untuk pelaksanaan tes masif terhadap seluruh penghuni pesantren dan warga sekitar. “Bantuan sekarang 5.000 (alat swab test), karena santrinya (ada) 4.000, ditambah para pengurus 600, dan juga warga sekitar,” ucapnya. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: