Sosialisasikan Barcode Lokasi

Sosialisasikan Barcode Lokasi

KUNINGAN-Bupati H Acep Purnamaa SH MH membuka sosialisasi penggunaan barcode lokasi dalam pengendalian program kegiatan pembangunan di Kabupaten Kuningan berlangsung di Hotel Purnama Cigugur, Kamis (10/12). Selain Bupati Acep, pemateri dalam sosialisasi ini adalah Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi.

Sosialisasi ini untuk memberikan gambaran berdasarkan kode batang (barcode) yang memiliki keterangan lokasi dalam rangka meningkatkan kualitas pengendalian pembangunan, yang benar adalah teridentifikasinya lokasi kegiatan pembangunan secara akurat termasuk perolehan informasi lokasi yang cepat, tepat dan tidak salah.

Bupati Acep menyampaikan keputusan Nomor 912/KPTS.604-ADMN-PEMB/2020 tentang Penggunaan Aplikasi Barcode Berbasis Lokasi Dalam Program Pengendalian Kegiatan Pembangunan di Kabupaten Kuningan yang berisi penggunaan aplikasi berbasis lokasi. Dalam barcode program kegiatan pembangunan Kabupaten Kuningan, pedoman penggunaan aplikasi kode batang berbasis berbasis lokasi pada dokumen perencanaan/gambar, surat perjanjian kontrak/surat perintah kerja (SPK) dan progress foto pekerjaan, dan format pengguna barcode berbasis lokasi pada dokumen perencanan/gambar.

“Perkembangan penggunaan data spasial dalam beberapa tahun belakangan ini meningkat dengan sangat cepat. Hal ini terkait dengan meluasnya penggunaan sistem informasi geografis (SIG) dan perkembangan teknologi dalam mengumpulkan data keruangan (spasial),” sebut bupati.

Sistem informasi atau data yang berbasiskan keruangan, kata dia, pada saat ini merupakan salah satu elemen yang sangat penting. Karena berfungsi sebagai pondasi dalam melaksanakan dan mempermudah pelaksanaan kegiatan. Terlebih dalam pembangunan daerah baik dalam perencanaan dan pelaporan hasil pengendalian.

“Manfaat dan kelebihan dari penggunaan barcode lokasi di antaranya adalah memiliki data yang tinggi, kecepatan dalam proses input data, dan memudahkan dalam pengendalian inventaris. Kemudian barcode juga lebih user friendly (mudah dalam penggunaanya), teknologi barcode biayanya paling murah  dan barcode mampu meningkatkan pelayanan,” paparnya.

Penggunaan data spasial sebagai sumber data, merupakan salah satu elemen yang diperhatikan untuk mencapai sasaran pembangunan secara efektif dan efisien. Di mana tujuannya dapat meningkatkan kualitas pembangunan pada suatu daerah. “Pola petunjuk rencana dan hasil sampai pembangunan di Kabupaten Kuningan masih berdasarkan keterangan saat ini, blok, dusun, desa dan kecamatan saja,” ujarnya. 

Bupati juga menyampaikan bahwa sasaran terkait indikasi lokasi pembangunan yang ingin tercapai yaitu teridentifikasinya lokasi kegiatan pembangunan secara akurat dan tidak menyimpang dari lokasi yang telah direncanakan. Di antaranya, mempermudah pencarian dan penelusuran kegiatan melalui panduan rute navigasi aplikasi, meningkatnya kualitas pengendalian dalam mewujudkan tujuan meliputi, transparansi, efisiensi, dan efektifitas pembangunan.

Kepala Diskominfo Dr Wahyu Hidayah MSi memaparkan, barcode berbasis lokasi informasi lokasi adalah hal yang sangat penting dalam membuat kegiatan, peta lokasi atau alamat menjadi hal yang wajib untuk menjawab atau menempatkannya di kegiatan. Ruang lingkup aplikasi barcode berbasis lokasi ini adalah setiap aktivitas pembangunan yang dimulai dengan perencanaan dan pengadaan pembangunan di Kabupaten Kuningan. Melaporkan barang/jasa dan semua kegiatan yang berbasis lokasi baik fisik maupun non fisik.

“Ada juga aplikasi yang digunakan seperti web Google Maps, layanan pemetaan yang dikembangkan oleh Google. Layanan ini memberikan citra satelit peta jalan, selain itu scan quick response code QR code adalah bentuk kode matriks atau kode batang dari satu dimensi menjadi dua dimensi, dengan fungsionalitas utama yaitu dapat dengan mudah dibaca oleh pemindai respon cepat,” jelas Wahyu. (ags)  

https://www.youtube.com/watch?v=YiEaP_RpwOs&t=3s

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: