Terbawa Longsor, Puluhan Kerangka Manusia Menyembul

Terbawa Longsor, Puluhan Kerangka Manusia Menyembul

KUNINGAN-Tanah longsor yang melanda Desa Padahurip, Kecamatan Selajambe, Selasa (15/12) sore ternyata tidak hanya berdampak pada tertutupnya akses jalan desa. Bencana longsor ini juga menimpa kawasan tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat. Akibatnya, puluhan rangka dan tengkorak manusia menyembul ke permukaan. Bahkan beberapa masih terbalut kain kafan.

Kepala Desa Padahurip Karyono mengungkapkan, kawasan TPU yang terbawa longsor tersebut berada di Blok Cipicung. Tanah longsor menyebabkan sedikitnya 50 makam bergeser hingga beberapa meter bahkan beberapa di antaranya sampai terbongkar. Tak ayal, beberapa mayat yang sudah tinggal tulang belulang pun bermunculan ke luar.

\"Kompleks pemakaman tersebut terdapat sekitar 300 makam, namun yang terdampak ada sekitar 50 makam. Tadi pagi ditemukan sekitar 20 tengkorak dan rangka jenazah yang menyembul ke permukaan, kemudian oleh warga sudah dikuburkan lagi ke lokasi baru,\" ungkap Karyono kepada Radar di lokasi longsor.

Namun demikian, kata Karyono, masih ada sekitar 30 makam lain yang kondisinya sudah bergeser terbawa longsor hingga beberapa meter menutup akses jalan dusun. Karyono pun memprediksi bakal ada puluhan kerangka manusia lagi akan ditemukan saat proses pembersihan material longsor dilakukan nanti.

\"Untuk sementara kami meminta kepada pihak BPBD untuk menunda pembersihan material longsor di kawasan pemakaman tersebut. Kami akan melakukan musyawarah dengan warga terlebih dahulu untuk menentukan langkah apa yang harus dilakukan,\" ungkap Karyono.

Berdasarkan hasil diskusi dengan BPBD dan pejabat Muspika Selajambe, lanjut Karyono, ada dua opsi pilihan penanganan tanah longsor di area pemakaman tersebut. Yang pertama langsung diratakan saja menggunakan alat berat atau terlebih dahulu dicari kerangka jenazah yang masih tertimbun untuk kemudian dipindahkan ke makam yang baru.

\"Setelah ditemukan kesepakatan, secepatnya proses evakuasi dan pembersihan material longsor dilaksanakan. Mudah-mudahan sudah bisa dilaksanakan hari Kamis, apapun kesepakatannya nanti,\" ujar Karyono.

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil kesepakatan warga untuk penanganan longsor di area pemakaman tersebut. Yang jelas, kata Ibe, panggilan akrab Indra Bayu, untuk lokasi longsor pertama sudah selesai dibersihkan secara gotong royong dibantu satu unit alat berat.

\"Untuk lokasi longsor pertama yang menutup akses jalan desa sudah selesai dibersihkan secara gotong royong warga bersama anggota Koramil dan Polsek Selajambe dibantu alat berat. Tinggal satu lokasi lagi di tempat pemakaman, setelah ada kesepakatan warga, maka alat berat bisa langsung bergerak ke lokasi untuk pembersihan,\" ungkap Ibe.

Atas kondisi tersebut, Ibe memastikan, akses warga dari Desa Padahurip maupun Jamberama menuju Kecamatan Selajambe sudah kembali normal. \"Namun kondisi jalan masih licin, sehingga masyarakat diharapkan untuk hati-hati saat melintas lokasi tersebut. Mudah-mudahan tidak terjadi longsor susulan,\" ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, bencana tanah longsor di Desa Padahurip menyebabkan akses jalan menuju Kecamatan Selajambe tertutup material tanah setinggi 1,5 meter dengan panjang hampir 50 meter. Akibatnya, dua desa yakni Desa Padahurip dan Jamberama terisolir. Kondisi hujan yang tak kunjung reda menyebabkan proses pembersihan material longsor pun tertunda dan baru dilakukan pada Rabu (16/12) pagi dengan mengerahkan satu unit alat berat. (fik)

https://www.youtube.com/watch?v=eWwYhZDQzrU&t=3s

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: