Wabup Ajak Milenial untuk Bertani

Wabup Ajak Milenial untuk Bertani

KUNINGAN–Wakil Bupati HM Ridho Suganda SH MSi mengajak generasi milenial untuk bisa berkiprah dalam pertanian. Sebab saat ini, regenerasi petani sangat dibutuhkan demi menunjang ketahanan pangan daerah.

Bahkan Wabup Edo -sapaan akrab wakil bupati- melihat jika regenerasi petani Indonesia harus menjadi perhatian serius pemerintah. Sebab regenerasi petani muda di desa sangat lambat, karena faktor urbanisasi anak muda pedesaan yang lebih tertarik mencari kerja di kota.

“Saat ini sangat sulit menemukan anak muda yang bekerja di sektor pertanian. Mungkin karena menilai petani merupakan pekerjaan yang kumuh, dengan potensi ekonomi yang kurang menjanjikan di masa depan,” kata Wabup Edo saat membuka pelatihan penanaman dan pemanfaatan buah markisa di Desa Cihaur Kecamatan Ciawigebang, kemarin (22/12).

Oleh sebab itu, lanjutnya, upaya mendorong kaum muda memproduksi pangan ini menjadi sangat penting. Sebab fakta yang terjadi pada populasi petani di pedesaan terus menurun.

“Padahal peluang di sektor pertanian itu masih sangat besar, tapi persepsi di masyarakat itu bertani masih identik dengan pekerjaan kumuh. Namun jika kita lihat dengan perkembangan teknologi pertanian modern, bertani bisa dilakukan lebih mudah dan tanpa perlu berkotor-kotoran,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Wabup Edo mengapesiasi, langkah Karang Taruna Tunas Baru yang bersedia ambil bagian dalam mendorong potensi pertanian, salah satunya dengan pengembangan perkebunan Markisa. Apalagi hal ini didukung Kepala Desa Cihaur dengan memberikan tanah bengkoknya sebagai lahan pertanian markisa.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Agam Muamal memberikan alasan utama memilih untuk mengembangkan pertanian markisa. Salah satunya terdorong karena melihat peluang bisnis yang menjanjikan dari buah markisa.

“Sebab dari buah markisa ini dapat menjadi beberapa jenis produk olahan, baik makanan maupun minuman,” tukasnya.

Selain itu, Ia beranggapan, jika saat ini minat anak muda terhadap pertanian cukup rendah. Sehingga dirinya merasa tergerak untuk terjun dalam bidang tersebut.

“Pertanian adalah sumber pangan, sementara para petani saat ini kebanyakan adalah orang-orang yang sudah berusia lanjut. Oleh karena itu, kami dari karang taruna sebagai generasi muda merasa terpanggil untuk terjun di bidang pertanian. Karena kalau bukan kita siapa lagi, dan kalau tidak dimulai dari sekarang kapan lagi,” ujarnya.

Kemudian untuk lahan perkebunan sendiri, kata Agam, pihak Pemdes Cihaur telah menyediakan lahan seluas dua hektare. Namun untuk awal penanaman, akan ditanami markisa pada lahan seluas 15 bata.(ags)

https://www.youtube.com/watch?v=yz5L8uZzk5I&t=9s

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: