Tinggalkan Game Online, Anak-anak Lebih Asyik Berlatih Seni Karawitan

Tinggalkan Game Online, Anak-anak Lebih Asyik Berlatih Seni Karawitan

Sungguh prihatin jika kaum milenial lebih gandrung kepada seni dan budaya asing. Maka, mengenalkan seni tradisional sejak dini kepada anak-anak, adalah sangat penting. Langkah Sanggar DnR dan SDN 1 Kutawaringin dalam melestarikan seni tradisional, patut ditiru.     

AGUS PANTHER, Kuningan

Pegiat seni tradisional dari Sanggar DnR Kuningan memberi pelajaran cara memainkan alat-alat seni tradisional khas Sunda kepada anak-anak Sekolah Dasar (SD). Aksi ini sebagai wujud kepedulian dalam melestarikan seni tradisional bagi anak-anak sedini mungkin. Misalnya di SDN 1 Kutawaringin, Kecamatan Selajambe, sejumlah anak-anak sekolah tengah memainkan beragam alat tradisional. Mereka tampak semringah, saat mengikuti instruksi yang diberikan oleh pelatih.

BACA JUGA:Wabup Ajak Milenial untuk Bertani

Latihan ini rutin diadakan tiga hari dalam seminggu. Bahkan anak-anak sudah terlihat begitu terampil saat memainkan lantunan musik tradisional. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya materi yang telah diserap dalam lima kali pertemuan. Anak-anak sudah mampu memainkan musik pembuka yang digunakan untuk mengawali pementasan baik tari atau musik, musik iringan tari tani, kreasi baru tetjreng DnR, pola tabuh gendu dan aransemen karawitan.

Fauzan, seorang siswa SDN 1 Kutawaringin mengaku senang bisa belajar bermain alat-alat seni tradisional. Ia yang kini duduk di bangku kelas 6 SD itu, biasanya kerap bermain handphone saat di rumah. “Ya senang bisa belajar alat-alat seni. Kalau di rumah biasanya main HP, sekarang bisa belajar ini sama teman-teman,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Fikri, siswa Kelas 4 SD. Fikri menjadi salah satu peserta latihan yang terbilang paling muda. “Ya asyik aja ikutan ini, bisa tahu kesenian Sunda. Biasanya kalau gak ini ya main game online,” tukasnya.

Pelatih Sanggar DnR Kuningan Dede, begitu terharu melihat kegigihan yang begitu besar untuk melestarikan seni dan budaya Sunda. “Saya salut dengan komite sekolah. Pihak sekolahnya juga yang begitu peduli atas budaya seni karawitan ini,” terangnya.

Sementara Pamong Budaya Wilayah Kuningan Selatan Satum Heriyana tergugah, untuk mengenalkan seni karawitan gamelan ini terhadap anak-anak SDN 1 Kutawaringin. “Kami ingin mengembangkan dan melestarikan seni karawitan khususnya gamelan kepada anak-anak, yang nantinya menjadi generasi penerus. Maka dari itu, kami mengundang guru seni yaitu Kang Dede dari Sanggar DnR untuk mengajari murid-murid kami,” imbuhnya.

Pihaknya bangga, ada maestro seni karawitan gamelan seperti Dede yang mau berbagi ilmu, dengan mengunjungi langsung SDN 1 Karawitan walaupun dengan jarak yang cukup jauh. “Saya berharap semoga anak-anak bisa dengan semangat latihan dan menyerap ilmu yang diberikan oleh pelatih seni karawitan gamelan,” harap Satum. (*)

https://www.youtube.com/watch?v=cZBvc7KXnnY&t=7s

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: