Isi Ramadan lewat Pesantren Kilat

Isi Ramadan lewat Pesantren Kilat

KUNINGAN–Dalam mengisi aktivitas di bulan suci Ramadan 1442 Hijriyah, puluhan pelajar di Desa Cibentang Kecamatan Kramatmulya Kuningan mengikuti kegiatan pesantren kilat di Masjid Jami At Taqwa. Pesantren kilat ini merupakan kerja sama DT Peduli Kuningan dengan BEM FE Uniku.

Adanya pesantren kilat ini sebagai implementasi dari tiga Program Tangguh DT Peduli yakni Tangguh Imun, Tangguh Iman dan Tangguh Amal. Diharapkan, melalui pesantren kilat bisa membentuk dan mendidik generasi penerus menjadi pribadi yang baik dan beriman.

Divisi Program dan Penyaluran DT Peduli Kuningan, Pipin Jaenal Arifin menyampaikan, pesantren kilat diadakan sejak pertengahan April. Adanya program ini mendapat sambutan baik dari para orang tua pelajar.

“Alhamdulillah, respons dari orang tua untuk mengizinkan anak-anak mereka ikut pesantren kilat ini sangat tinggi,” ucap Pipin dalam keterangan persnya, kemarin (3/5).

Pihaknya mengaku, pesantren kilat ini menjadi bentuk sinergitas dengan BEM FE Uniku dalam program Tangguh Amal. Yakni dengan mengisi kegiatan pesantren kilat di bulan suci Ramadan.

“Saat puncak kegiatan pesantren kilat kemarin, kami menyalurkan santunan dan paket nasi kotak kepada 25 anak yatim piatu,” sebutnya.

Sementara Ketua BEM FE Uniku, Idan Syahidan menambahkan, rangkaian kegiatan selama Ramadan yang berjalan selama tiga pekan mengambil tema giat mengaji dan tingkatkan kepedulian untuk meraih ketaqwaan. Semoga kegiatan pesantren kilat ini bisa mewujudkan generasi yang saleh dan salehah.

“Pembimbing pesantren kilat ini dari rekan-rekan mahasiswa Uniku. Kami berharap ilmu yang disampaikan dalam pesantren kilat bisa bermanfaat dan membawa keberkahan bagi mereka,” ungkapnya.

Dalam puncak pesantren kilat tersebut, rangkaian kegiatan diawali dengan bershalawat hingga mendengarkan cerita Islami dari DT Peduli Kuningan.

Salah seorang peserta dari SDN Cibentang, Selfi mengaku senang saat mengikuti kegiatan pesantren kilat bersama teman-teman sebayanya. Ia dan teman-teman yang lain justru menjadi rindu akan suasana sekolah, sebab hingga kini belum bebas untuk bersekolah.

“Senang sekali, bisa ikutan pesantren kilat. Banyak temen, bisa ketemu teman-teman dan nambah ilmu, belajar ngaji terus seru,” singkatnya.(ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: