Berkunjung ke Sentra Vaksinasi Serviam, Menko Airlangga Ingatkan Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Berkunjung ke Sentra Vaksinasi Serviam, Menko Airlangga Ingatkan Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

JAKARTA- Dalam upaya mengurangi penularan Covid-19, menurunkan angka kasus positif dan kematian, mencapai kekebalan kelompok dan melindungi masyarakat agar tetap produktif, maka Pemerintah perlu melakukan percepatan vaksinasi yang dalam pelaksanaannya memerlukan lebih banyak sentra vaksin agar penyuntikan dapat mencapai jumlah tujuh ratus ribu sampai dengan satu juta per hari.

Sejalan dengan tujuan Pemerintah dalam percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19, para alumni 3 sekolah yang terdiri dari, Sekolah Santa Theresia, Sekolah Santa Ursula, dan Sekolah Santa Maria menggagas untuk membentuk Sentra Vaksinasi Serviam (SVS).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto pada Rabu (09/06) melakukan kunjungan ke SVS yang bertempat di gedung Sekolah Santa Ursula di Lapangan Banteng Utara, Jakarta. Dalam kunjungan tersebut, Airlangga meninjau proses pelaksanaan vaksinasi dan berbincang dengan masyarakat peserta vaksinasi.

Airlangga juga sempat menyampaikan mengenai kondisi terkini terkait penanganan Covid-19. “Penangangan Covid-19 sudah semakin baik, sehingga kasus kesembuhan meningkat. Namun memang ada kenaikan di second tier cities karena dampak dari mudik yang sebetulnya sudah diantisipasi oleh Pemerintah dengan melakukan penyekatan dan isolasi.”

“Covid ini perlu diwaspadai, jadi masyarakat jangan kasih kendor. Karena dibeberapa daerah, khususnya di Jawa Barat tingkat kedisiplinan penggunaan masker sudah mulai turun dibawah 60%. Jadi ini yang terus kita dorong, bahwa walaupun sudah divaksin tetap memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.” Lanjut Airlangga.
Mengenai perkembangan perekonomian Indonesia saat ini, Airlangga menyampaikan bahwa perekonomian mulai pulih. “Indikator yang dapat dilihat diantaranya melalui dana yang bersirkulasi naik dibandingkan tahun lalu. Selain itu, Purchasing Managers’ Index mencapai angka 55,3, Indeks Keyakinan Konsumen juga meningkat” ujar Airlangga.

Terkait ketersediaan vaksin, Airlangga menyatakan bahwa pengadaan vaksin saat ini sudah mencapai jumlah sekitar 90 juta. “Memang sebagian dari persediaan itu adalah bahan baku sehingga kalau di proses di Bio Farma membutuhkan waktu. Namun Pemerintah memastikan vaksin akan terus berdatangan, karena itu Pemerintah Daerah tidak perlu khawatir akan kekurangan stock dan jangan sampai menyimpan stock.”

SVS resmi dibuka pada Sabtu, 30 Maret 2021 dan berlangsung hingga 30 Juni 2021. didirikan oleh keluarga besar alumni tiga sekolah yang masing-masing diketuai oleh Angela Basiroen Alumni Sekolah Santa Ursula, Timotheus Lesmana alumni Sekolah Santa Theresia, dan Gina Sutono alumni Sekolah Santa Maria.

Timotheus Lesmana yang akrab disapa Timo ini menyatakan, “kami sangat senang bahwa Bapak Menko sudah memberi perhatian dan menyempatkan berkunjung ke Sentra Vaksinasi Serviam. Bagi kami ini penyemangat karena kami diperhatikan Pemerintah. Harapan kami, kehadiran Bapak membuat kami semakin di kenal dan semakin banyak yang mendaftar untuk vaksin sehingga percepatan vaksinasi segera terealisasi. Dukungan agar Sentra Vaksinasi Serviam dapat tetap bekerja dengan baik tentu juga kami harapkan.”

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SVS berlangsung atas kerjasama dengan Pemerintah, dibawah tanggung jawab Dinas Kesehatan DKI, khususnya pihak Puskesmas Sawah Besar. Secara khusus, kategori target penerima vaksin Covid-19 di SVS diantaranya Lansia diatas 60 tahun, pendidik, Tokoh Agama, dan kaum difabel. Dikarenakan target audience nya terbuka untuk umum, maka masyarakat yang memenuhi kategori tersebut dapat mendaftarkan diri di SVS dengan syarat diantaranya, penduduk DKI yang memiliki eKTP DKI atau penduduk dengan eKTP non DKI yang disertai Surat Keterangan Domisili DKI dari RT dan RW bercap basah.

Sampai dengan 2 Juni 2021, SVS sudah melakukan vaksinasi kepada kurang lebih 17.000 akseptor dengan melibatkan jumlah relawan yang terdiri tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 150 orang, dan non nakes sebanyak 450 orang (termasuk guru dan suster). Adapun target jumlah penerima vaksin di SVS adalah sebanyak 30.000 akseptor. (ag/fsr/hls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: