Setiap Tahun Tiga Angkatan, Menggaet Generasi Muda Peduli Penyelenggaraan Jenazah
Pemerintah daerah melalui Bagian Kesra Setda Kuningan mengadakan pelatihan kifayah di aula Masjid At Taufik Kompleks Islamic Center Kuningan, akhir pekan kemarin.
Agus Panther, Radar Kuningan
Pelatihan kifayah ini diikuti 32 peserta dari perwakilan masing-masing kecamatan di Kabupaten Kuningan. Menghadirkan narasumber dari Tim Ahli Pemulasaran Jenazah Covid-19 RSUD ’45 dan KH Abdul Azis Amrullah.
Kabag Kesra Setda Kuningan H Nunung Nurjati MSi didampingi Kasubag Bina Mental Spiritual Wibawa Gumbira MPd menjelaskan, pelatihan kifayah merupakan program rutin yang dilaksanakan Subbag BMS Kesra Setda Kuningan. Sebab program tersebut dilaksanakan tiga angkatan setiap tahun.
“Alhamdulillah seluruh peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan kifayah sekarang ini, sudah punya dasar dan tinggal meneruskan atau menguatkan kembali. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta dapat melakukan penyelenggaraan jenazah lebih profesional sesuai dengan syariat Islam,” terangnya.
Pelatihan kifayah tahun 2021 ini dibuka langsung Sekda Dr H Rachmat Yanuar MSi. Hadir pula Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kuningan, Kepala Kemenag Kuningan, Kabag Kesra Setda Kuningan, Ketua MUI Kuningan dan sejumlah tamu undangan yang lain.
Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar menyampaikan, pemerintah daerah melalui melalui Bagian Kesra hingga kini masih tetap istiqamah, yakni menjalankan kegiatan pelatihan kifayah.
“Dalam Islam, hukum mengurus jenazah adalah fardu kifayah, itu artinya di antara umat Islam diwajibkan memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan bagaimana caranya memandikan, mengkafani, mensalatkan, serta menguburkan jenazah yang sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Maka dari itu, kegiatan ini wajib dilaksanakan,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, tujuan pelatihan ini untuk menambah dan mengembangkan wawasan tentang penyelenggaraan jenazah, yang harus dimunculkan di tengah-tengah masyarakat secara berkesinambungan.
“Menggelar pelatihan jenazah sangat penting dilaksanakan, mengingat di era globalisasi seperti sekarang ini, generasi muda sibuk dengan urusannya masing-masing. Sehingga mereka tidak tahu betapa pentingnya penyelenggaraan jenazah ini,” imbuhnya.
Menurutnya, masalah tata cara penyelenggraan jenazah memang cukup sulit ditemui di tengah-tengah masyarakat, terutama bagi generasi muda. Bahkan saat ini, hanya beberapa kalangan generasi muda saja yang peduli terhadap bidang keumatan terutama dalam penyelenggaraan jenazah.
“Akibatnya untuk melaksanakan fardu kifayah, biasanya didominiasi oleh para orang tua. Padahal penyelenggaraan jenazah tidak akan pernah berhenti selama umat Islam masih ada,” pungkasnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: