Ruas Jalan Cihirup-Cihideunggirang Dihotmix

Ruas Jalan Cihirup-Cihideunggirang Dihotmix

KUNINGAN–Beberapa ruas jalan kabupaten yang mendapat anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK), sedang dalam pengerjaan oleh rekanan pemenang tender. Yakni Pasawahan-Mandala, Japara-Sindangbarang, Cihirup-Cihideunggirang dan Bantarpanjang-Asem, Kabupaten Cirebon. Alokasi anggaran terbesar adalah ruas Bantarpanjang-Asem yang mencapai Rp11 miliar. Cihirup-Cihideunggirang Rp8,5 miliar, Japara-Sindangbarang sebesar Rp4,2 miliar dan ruas Pasawahan sampai Desa Mandala lebih dari Rp4 miliar. Saat ini, ruas jalan Cihirup-Cihideunggirang sedang pekerjaan hotmix.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (DPUTR) HM Ridwan Setiawan SH MH MSi didampingi Kabid Bina Bina Marga Teddy Sukmajayadi ST MSi melalui pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) Budi Haryadi ST MSi memaparkan, perbaikan ruas jalan yang anggarannya berasal dari DAK sedang dikerjakan oleh pihak ketiga. Ada empat titik yang mendapat anggaran DAK dari pemerintah pusat untuk tahun ini. “Keempatnya yakni Pasawahan-Mandala, Japara-Sindangbarang, Cihirup-Cihideunggirang dan Bantarpanjang-Asem. Pengerjaannya sedang berlangsung. Khusus Bantarpanjang-Asem ada keterlambatan pengerjaan lantaran menunggu surat perintah kerja (SPK),” terang Budi yang menjadi PPTK untuk ruas Cihirup-Cihideunggirang dan Bantarpanjang-Asem kepada Radar, kemarin (13/6).

Budi menjelaskan, saat ini rekanan yang menggarap ruas Cihirup-Cihideung sedang menyelesaikan pekerjaannya. Hingga malam ini, sedang melakukan hotmix. Sama seperti ruas jalan Japara-Sindangbarang, badan jalan di ruas Cihirup-Cihidunggirang tidak dihotmix seluruhnya. Jika hotmix sebelumnya masih bagus, tidak dilakukan pekerjaan hotmix. “Misalmya dari Kalimanggis sampai Cihideunggirang, hotmixnya masih bagus jadi tidak dihotmix ulang. Kecuali yang kondisinya sudah rusak parah, baru dihotmix kembali. Kemudian juga ada pelebaran jalan kiri dan kanan selebar 1,5 meter menggunakan coran. Sehingga badan jalan menjadi lebar,” ujarnya di lokasi proyek.   

Dia menuturkan, perbaikan di ruas jalan yang menjadi tanggung jawabnya berlangsung mulus dan lancar. Pihak rekanan dan konsultas melakukan koordinasi, dan pengecekan di lapangan. Kondisi ini memudahkan dirinya dalam memantau pekerjaan. “Alhamdulillah berjalan lancar. Untuk hotmix, malam ini (tadi malam, red) kami perkirakan selesai. Rekanan bekerja siang malam untuk menuntaskan pekerjaannya tanpa mengabaikan kualitas. Di ruas jalan ini juga dilakukan pengecoran di sisi kanan dan kiri bahu jalan. Masing-masing 75 sentimeter. Jadi, pelebaran jalannya sekitar 1,5 meter,” katanya. 

Kabid Bina Marga Teddy Sukmajayadi ST MSi menambahkan, walaupun terkendala dengan anggaran terbatas, pemerintah daerah tetap berupaya optimal untuk memperbaiki ruas-ruas jalan yang rusak. Tercatat, ruas jalan dalam kondisi rusak di Kabupaten Kuningan mencapai 188 kilometer. Upaya pemeliharaan hingga perbaikan sejumlah ruas jalan pun kini makin dikebut. Walaupun tidak seluruh ruas jalan rusak dapat diperbaiki di tahun ini akibat keterbatasan anggaran.

“Kalau total sepanjang jalan di Kabupaten Kuningan itu mencapai 800,98 kilometer. Namun dari total jalan itu, yang dalam kondisi baik mencapai 612,98 kilometer,” sebut Teddy.

Menurutnya, total ruas jalan yang dianggap baik dari hasil survei hingga akhir 2020 itu sepanjang 612,98 kilometer. Sementara untuk ruas jalan dalam kondisi rusak ada sepanjang 188 kilometer. “Jadi untuk memperbaiki jalan yang rusak di tahun ini ada anggaran dari APBD dan DAK Kuningan untuk 21 kilometer, kemudian bantuan provinsi sepanjang 21 kilometer. Sehingga total yang bisa diperbaiki sepanjang 42 kilometer, dari 188 kilometer ruas jalan yang rusak,” ingkap dia.

Karena itu, pihaknya mengaku, perbaikan ruas jalan rusak di tahun ini hanya bisa menyasar sepanjang 42 kilometer. Hal ini tak lain karena kemampuan ketersediaan anggaran yang terbatas. Walau begitu, khusus pemeliharaan jalan yang masih dalam kondisi baik tahun ini tetap masih bisa dilaksanakan. Pemeliharaan jalan dalam kondisi baik dari total 612,98 kilometer dapat dikerjakan sekitar 30 persen.

“Nah yang jadi PR kita, dari total jalan sepanjang 800,98 kilometer itu kan ada kondisi yang dianggap baik mencapai 612 kilometer. Itu pun harus dipelihara, untuk pemeliharaan rutin kita baru bisa menangani maksimum 30 persen,” tukasnya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: