Wanasaraya Bangun Tempat Pengolahan Sampah

Wanasaraya Bangun Tempat Pengolahan Sampah

KUNINGAN – Desa Wanasaraya Kecamatan Kalimanggis Kabupaten Kuningan tengah membangun sebuah tempat untuk pengolahan sampah. Pembangunan itu diawali dengan peletakan batu pertama oleh Bupati H Acep Purnama SH MH, kemarin (8/7).

Peletakan batu pertama pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) itu, dihadiri pula Kepala Dinas PUTR HM Ridwan Setiawan MH MSi dan Dinas Lingkungan Hidup. Termasuk Kepala Desa Wanasaraya Krisna Suhendar MPd serta para kepala desa tetangga dan tokoh masyarakat setempat.

Saat sambutan, Bupati Acep berharap agar TPS 3R bisa dikelola dengan baik. Sehingga nantinya sangat bermanfaat untuk mengatasi masalah sampah di desa.  

“Niat baik dari kebijakan ini mudah-mudahan akan terasa manfaatnya di masyarakat. Termasuk pada pembangunan juga harus baik dengan alat penunjang yang harus berfungsi, diolah menjadi sesuatu yang bernilai baik dari sisi ekonomis, sosial dan kesehatan,” ungkapnya.

Menurutnya, teknologi TPS 3R merupakan sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efisien.

“Hasil pengolahan sampah organik ini berupa kompos, digunakan untuk pupuk tanaman hias dan herbal yang ditanam di lahan sekitar TPS untuk dijual,” imbuhnya.

Kemudian nanti, lanjutnya, akan ada teknologi serapan yang lain. Sehingga perlakuan TPS 3R ini bukan berdasarkan karakteristik saja, tetapi sudah berbicara manfaat dari sampah tersebut.

“Insya Allah akan menjadi nilai strategis dan bermanfaat, dan itulah trik pemerintah. Saya menyambut naik, terima kasih kepada Bapak Presiden dan Kementerian bahwa 8 desa diberikan TPS 3R, dengan ini tidak ada lagi melihat ada yang membuang sampah di sembarang tempat apalagi di sungai,” ujarnya.

Dia melihat, keunggulan lain teknologi TPS 3R yakni sebagai mesin pencacah sampah dengan modifikasi pada pisau pencacah. Sehingga lebih mudah untuk mencacah sampah organik yang bentuknya panjang dan tidak mudah macet.

“Mesin pengayak kompos dengan modifikasi berupa ulir yang digunakan untuk mempermudah alur pengayakan sampah, tanpa harus didorong secara manual. Terdapat pilihan roda engkol di mana dapat digunakan secara manual apabila mesin diesel rusak,” jelasnya.

Karena itu, Ia beranggapan, apabila kompos cacing dihasilkan dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan, kemudian peralatan yang digunakan juga sederhana. Bahkan cepat memanen hasilnya, serta menghasilkan kompos berkualitas tinggi.(ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: