Digitalisasi Koperasi dan UMKM, Survive di Masa Pandemi

Digitalisasi Koperasi dan UMKM, Survive di Masa Pandemi

KUNINGAN - Dampak pandemi terhadap sektor ekonomi sangat terasa, apalagi semenjak pemberlakuan PPKM. Para pelaku UMKM mengeluhkan omzet mereka turun. Bahkan beberapa sampai tidak produksi sama sekali.

Upaya untuk mengatasi keadaan yang semakin pelik ini, terus dilakukan oleh berbagai pihak. Pemerintah maupun swasta dan kelompok-kelompok UMKM terus melakukan inovasi agar tetap bisa survive di tengah pandemi ini.

Hal ini pun terungkap dalam launching Koperasi Rumah Kolaborasi Kuningan (RKK), kemarin (18/7). Upaya yang dilakukan oleh Koperasi RKK yang membawahi beberapa UMKM ini, yakni dengan menggandeng pemerintah dan pihak swasta lainnya untuk sama-sama berkolaborasi berupaya mengatasi situasi sulit ini.

Ketua Koperasi RKK Ahmad Mansur berharap dengan dibentuknya koperasi ini, akan menjadikan koperasi sebagai wadah pemberdayaan ekonomi anak muda Kuningan, dan berkolaborasi aktif dengan semua komponen yang mendukung gerakan ekonomi kerakyatan.

“Upaya ini juga diharapkan mampu mengaktivasi segala potensi yang dimiliki Kuningan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” harap Ahmad.

Pada saat yang sama Bupati Kuningan yang menjadi keynote speaker dalam launching Koperasi RKK yang dihelat secara daring tersebut mengungkapkan, koperasi sebagai soko guru perekonomian bangsa harus benar-benar menjadi penopang ekonomi kerakyatan. Untuk itu, para pelaku UMKM harus terus berinovasi dan lebih kreatif dalam menjalankan perannya, sebagai bagian dari unsur pembangunan daerah.

“Salah satu upaya untuk menopang ekonomi adalah dengan bergabung dalam suatu wadah koperasi, dan mulai mengembangkan pasar yang lebih luas dengan membuka pasar digital,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Ucu Sukma, Kabid Koperasi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan. Ia sebagai narasumber yang memaparkan peluang dan tantangan koperasi di masa pandemi.

Dalam paparannya, Ucu Sukma mengungkapkan bahwa para insan koperasi dan pelaku UMKM harus senantiasa meningkatkan kompetensi, sesuai dengan tuntutan zaman dan tuntutan permintaan. Salah satunya adalah digitalisasi koperasi dan UMKM.

Sementara itu, selain menggandeng pihak pemerintah, Koperasi RKK juga berkolaborasi dengan Kururio Platform Digital di bidang transportasi online dan pemasaran produk. Melalui Kururio, para pelaku UMKM bisa memasarkan produknya secara online tanpa ada biaya apa pun.

Eko Prasetyo selaku Ceo Kururio menjelaskan, Kururio hadir dengan semangat pemberdayaan yang bisa memberikan solusi bagi para UMKM untuk go online. Selain itu, Kururio juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru sebagai driver online.

“Kelebihan Kururio dibanding platform lain, kita untuk mitra atau merchant harga warung sama dengan harga di aplikasi. Dan untuk driver, persentase untuk perusahaan itu jauh lebih rendah dibanding platform lain,” jelas Eko.

Narasumber lainnya yakni Neng Evi Kartika selaku Dosen FE Uniku dan direktur Inkubasi Bisnis Kuningan. Dalam materinya, Ia mengungkapkan pentingnya keterlibatan generasi Z dan generasi milenial dalam pengembangan koperasi.

“Asumsi yang selama ini berkembang di masyarakat bahwa koperasi hanya untuk orang tua, tentu tidak tepat. Karena kemampuan generasi Z dan generasi milenial di bidang teknologi informasi, sangat dibutuhkan untuk pengembangan koperasi dewasa ini,” tutur Neng Evi. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: