Kuningan Rintis Desa Digital dan Smart Village
KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan kini tengah merintis pembangunan Desa Digital dan Smart Village. Saat ini, sementara baru terdapat 8 Desa Digital dan 20 Desa Smart Village.
“Smart City tingkat kabupaten mustahil terwujud jika wilayah administrasi terkecil berupa desa/kelurahan tidak memiliki konsep Smart Village. Untuk itu, dirintis pembangunan Desa Digital dan Smart Village di Kabupaten Kuningan dan sekarang terdapat 8 Desa Digital dan 20 Desa Smart Village,” kata Kepala Diskominfo Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi dalam keterangan persnya, kemarin (26/7).
Sebagai komitmen untuk mewujudkan Smart City, lanjutnya, maka rintisan yang sudah dilakukan di antaranya yakni pembangunan Command Centre, pemasangan CCTV publik, serta wifi publik (internet gratis) yang dipasang di ruang publik, taman, rumah sakit, terminal dan tempat umum yang lain.
“Tujuan terbangunnya Smart City adalah memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, lebih cepat, transparan dan terukur. Sehingga diperlukan aplikasi berupa sistem informasi untuk mendukung proses pelayanan yang lebih baik tersebut,” jelasnya.
Oleh sebab itu, kata Wahyu, beberapa aplikasi amanat dari pemerintah pusat telah diimplementasikan di Kabupaten Kuningan. Yakni mulai dari penyusunan perencanaan penganggaran, e-Monev, e-Report, SP4N LAPOR, percepatan transaksi elektronik maupun aplikasi pelayanan dan perizinan.
“Namun terdapat pula aplikasi sistem informasi lokal di Kabupaten Kuningan di antaranya Sagaku (Sagala Kuningan), ini merupakan aplikasi berupa informasi terkait semua bidang. Kemudian Sibadu M’rakyat (Aplikasi Bank Data Pelaku Usaha Kerakyatan), Sipanduk (Pelayanan Administrasi Kependudukan), Paduka (Pelayanan Adminduk Usia Perkawinan) Panutan (Pelayanan Adminduk) setelah melahirkan, Pulpen PNS Paket untuk pelayanan pensiunan PNS,” bebernya.
Selain itu, pihaknya menyebut, jika Kabupaten Kuningan memiliki potensi berupa pariwisata, agropolitan, pengembangan UMKM dan sangat konsen dengan konservasi. Sehingga dalam menentukan visi Smart City ke depan mengacu pula kepada kearifan lokal dan potensi daerah.
“Kunci kesuksesan dalam mewujudkan Smart City tergantung kepada masyarakatnya, sehingga dalam rangka mewujudkan Smart People – Smart Society diperlukan peningkatan SDM. Kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan literasi digital dan pelatihan Digital Entrepreneur dan pelatihan keahlian lainnya di bidang TIK,” terangnya.
Terkait pemetaan kesiapan menghadapi Smart City, Ia menyampaikan, pada tahun ini dilaksanakan penelitian terkait kesiapan daerah dalam menghadapi Smart City yang difasilitasi oleh BPSDMP Kominfo Jawa Barat.
“Dokumen ini penting untuk mengukur dan menganalisa seberapa besar kekuatan, kelemahan, tantangan dan ancaman bagi Kabupaten Kuningan dalam menggapai Smart City. Dokumen penelitian ini juga sebagai guidance untuk implementasi pembangunan Smart City di Kabupaten Kuningan,” pungkasnya.(ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: