PKB Gelar Vaksinasi Masal

PKB Gelar Vaksinasi Masal

KUNINGAN – DPC PKB Kabupaten Kuningan mengadakan vaksinasi masal di dua lokasi berbeda yakni Graha Ahmad Bagja Lebakwangi dan Gedung PKBM Kuningan. Adapun jumlah vaksin yang dipersiapkan yakni mencapai 500 dosis.

“Ini kan program pemerintah, kita PKB ingin membantu program pemerintah. Makanya, Ketua Umum kita Gus Muhaimin memberikan instruksi langsung kepada seluruh pengurus dan kader PKB terutama yang ada di eksekutif maupun legislatif, agar membantu pemerintah untuk menyelenggarakan vaksinasi,” ujar Ketua DPC PKB Kuningan H Ujang Kosasih MSi kemarin (27/8).

Oleh sebab itu, lanjutnya, salah satu Anggota DPR RI dari Fraksi PKB yakni Yanuar Prihatin mengadakan vaksinasi massal di Kuningan. Jumlah yang dipersiapkan yakni mencapai 500 dosis vaksin. Giat ini berkerjasama dengan karang taruna dan tenaga kesehatan dari puskesmas.

Sementara Anggota DPR RI, H Yanuar Prihatin MSi menyampaikan, DPR RI sangat mendukung pemerintah dalam upaya percepatan vaksinasi Corona secara nasional.

“DPR RI mensupport untuk mendukung kegiatan penanganan pandemi, karena ini problem nasional dan problem kita semua. Jadi siapa pun yang ingin Indonesia pulih, maka kita harus terlibat khususnya DPR,” kata Yanuar.

Oleh sebab itu, pihaknya ikut terlibat mempelopori agar proses vaksinasi Covid-19 bisa berjalan di banyak tempat. Sebab bukan saja di Kuningan, hampir semua tempat di Indonesia langkah DPR RI untuk mengadakan vaksinasi dilakukan.

“Karena kita harus kejar target, bahwa minimal 70-80 persen masyarakat di Indonesia sudah divaksin. Saya tidak tahu kalau data di Kuningan berapa persen warga yang sudah divaksin, tapi penting juga pemerintahan daerah dan tokoh masyarakat maupun semua lapisan masyarakat bersama-sama agar program vaksinasi ini berjalan optimal,” ungkapnya.

Menurutnya, target 80 persen warga sudah divaksin semakin cepat terealisasi semakin baik. Hanya saja sejauh ini, target tersebut belum bisa tercapai.

“Namun memang banyak faktor ya, antara lain kesadaran masyarakat belum tumbuh secara merata. Bahkan ada pula yang beranggapan kalau divaksin nanti gimana-gimana, ada yang berpersepsi begitu. Jadi kita harus memberi sosialisasi dan pemahaman yang pas, ditambah lagi dari sudut koordinasi di antara seluruh pihak misal dari pusat, provinsi dan kabupaten atau kota, itu harus dibenahi agar vaksinasi berjalan maksimal,” tutupnya.(ags/muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: