Watimpres Hadiri Haul Syekh Muhibat di Winduhaji

Watimpres Hadiri Haul Syekh Muhibat di Winduhaji

KUNINGAN - Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Al Habib Muhammad Luthfi berkesempatan menghadiri Haul Syekh Muhibat Al Hasani Al Maghrobi dan Sesepuh Kuningan di Kelurahan Winduhaji, Kuningan, kemarin (22/9). Hadir pula Bupati H Acep Purnama SH MH, Kapolres AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, Dandim Letkol CZi David Nainggolan, Kemenag, MUI serta para ulama dan umara di Kabupaten Kuningan.

Habib Luthfi merupakan seorang ulama berpengaruh di Indonesia, bahkan tercatat aktif sebagai salah satu anggota Syuriah PBNU. Habib Luthfi pernah pula menjabat sebagai Ketum MUI Jateng periode 2005-2010.

Kedatangan ulama besar ini pun mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan TNI-Polri. Bahkan setiap persimpangan jalan menuju lokasi kegiatan, mendapat penjagaan ekstra dari petugas gabungan.

Dalam kesempatan ini, Habib Lutfhi mengisi langsung tablig akbar mengenang Haul Syekh Muhibat dan Sesepuh Kuningan yang ketujuh di area Makam Syekh Muhibat Jalan Cut Nyak Dhien. Tak sedikit warga dari berbagai pelosok Kuningan mengikuti tablig akbar tersebut.

“Alhamdulillah hari ini hadir di tengah-tengah kita, Al Mukarom Dr Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya. Saya ucapkan selamat datang di Kabupaten Kuningan, mudah-mudahan semuanya berada dalam lindungan Allah SWT,” kata Bupati Acep mengawali sambutan.

Menurutnya, peringatan kegiatan haul ini merupakan budaya yang lebih mensyiarkan makna silaturahmi. Sekaligus mengenang sejarah sosok Waliyullah Syekh Muhibat.

“Oleh karena itu, dapat lebih mengarah pada penyerapan nilai dalam mempererat dan memperkokoh keimanan dan ketaqwaan. Seiring dengan itu, mari kita perkokoh persatuan dan kesatuan, kita tumbuh suburkan semangat juang di bidang agama dan bidang-bidang lain agar saling memperkokoh antara satu dengan yang lain seperti peningkatan kualitas pendidikan dan dorongan pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.

Tak lupa, pihaknya mengajak, agar masyarakat muslim di Kabupaten Kuningan untuk selalu memperkuat keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT. Kemudian meningkatkan pula mutu pendidikan yang didorong dengan kemampuan ekonomi, sehingga secara nyata kondisi untuk berkehidupan di dunia dan bekal di akherat benar-benar bisa dimiliki.

“Dalam keadaan seperti inilah, kita bangun semangat amar ma’ruf nahi munkar. Kita tanamkan dengan kuat pondasi akidah keagamaan kita, agar kehidupan beragama kuat mengakar di masyarakat dan semuanya berlangsung dalam koridor penuh dinamika, sejuk, damai, aman dan tertib,” tutupnya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: