Sejarah Nama Kuningan di Jakarta, Perang Sang Adipati Membantu Fatahillah Menaklukan Portugis

Sejarah Nama Kuningan di Jakarta, Perang Sang Adipati Membantu Fatahillah Menaklukan Portugis

Sejarah nama Kuningan di Jakarta Selatan. Foto kondisi Makam Pangeran Kuningan di Gedung Telkom. -Ist-radarkuningan.com

Radarkuningan.com, KUNINGAN - Sejarah nama Kuningan di Jakarta Selatan (Jaksel) tidak lepas dari peran Adipati Kuningan membantu Fatahillah mengalahkan Portugis yang berkuasa di Sunda Kelapa.

Sejarah nama Kuningan di Jakarta, diyakini tidak lepas dari pertempuran itu. Di mana sisa pasukan Sang Adipati memilih menetap dan tinggal di Jayakarta.

Karenanya, hal itu diyakini sebagai asal muasa sejarah nama Kuningan di Jakarta, atau yang waktu itu bernama Jayakarta dan berarti Kota Kemenangan.

Dikisahkan dalam Kilas Sejarah Kuningan bahwa Pasukan Kuningan waktu itu, turut membantu Kesultanan Cirebon dalam beberapa peperangan.

BACA JUGA:Jambret Ditangkap Siswi SMP, Mengaku Khilaf dan Butuh Uang untuk Anak Istri

Misalnya, pertempuran untuk menundukan Galuh. Lalu, membantu mendirikan pemerintahan Wiralodra bersama Fatahillah atau sekarang wilayahnya disebut Kabupaten Indramayu.

Gempuran Fatahillah yang dibantu Pasukan Kuningan, akhirnya mampu membuat tentara Portugis kocar-kacir.

Kemudian, bersama Fatahillah, pasukan Kuningan yang dipimpin Sang Adipati Kuningan dan Adipati Ewangga sang panglima perang membantu pendirian pemerintahan di Jayakarta.

Ternyata, waktu itu, sebagian dari pasukan Kuningan memilih untuk menetap dan tinggal di Jayakarta atau saat ini menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.

BACA JUGA:Bulog Distribusikan Jagung Bersubsidi bagi Peternak Ayam

Peristiwa itu, menjadi titik awal sejarah nama Kuningan di Kota Jakarta Selatan. Bahkan, banyak peninggalan di sana. Baik berupa makam hingga masjid.

Pada masa itu, Adipati Kuningan tidak sendiri. Selain dibantu oleh Aria Kamuning dalam mengatur jalannya pemerintahan, juga dibantu pembesar lainnya.

Sang Adipati Kuningan juga dibantu oleh Dipati Ewangga atau disebut Dipati Cangkuang dan Rama Jaksa. Dipati Ewangga memiliki kuda tunggangan yang diberi nama Si Windu.

Peristiwa pasukan Demak dan Cirebon menyerang Banten terjadi pada 1526 M dan penyerangan Sunda Kalapa pada 1527 M.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: