PT Pertamina Naikkan Harga Gas Nonsubsidi, Pedagang Kesulitan Menjual

PT Pertamina Naikkan Harga Gas Nonsubsidi, Pedagang Kesulitan Menjual

Warga terpaksa ikut menaikkan harga elpiji nonsubsidi 5,5 kilogram menjadi Rp102.000 dan yang volume 12 kilogram menjadi Rp215.000.-Ale/Radar Kuningan-

KUNINGAN, RADAR KUNINGAN - PT Pertamina (Persero) menaikkan harga gas elpiji nonsubsidi sebesar Rp2.000 per kilogram. 

Kenaikan harga gas nonsubsidi oleh PT Pertamina, sudah belaku Minggu 10 Juli 2022, adapun yang mengalami kenaikan, elpiji 5,5 kilogram dan 12 kilogram. 

Kenaikan harga gas nonsubsidi ini, juga dibarengi dengan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi berjenis Pertamax Turbo dan Dexlite Series.

Pedagang pinggir jalan di Cilimus Kabupaten Kuningan Gigin (40) mengaku ikut menaikkan harga gas elpiji yang sudah menjadi ketentuan PT Pertamina sejak (10/7). 

Ia langsung menaikan harga ketika mendengar kabar bahwa ada kenaikan harga gas nonsubsidi dengan bobot 5,5 kikogram dan 12 kilogram.

BACA JUGA:Semester Pertama 2022, APBD Kuningan Surplus Rp264 Miliar

"Saya juga dengar-dengar aja katanya gas naik lagi, ya sudah saya ikutan naikin lagi aja pak," kata Gigin dikonfirmasi Radar Kuningan, kemarin.

Diungkapkan Gigin, harga gas elpiji terus mengalami kenaikan dimulai dari beberapa bulan yang lalu. Ia mengaku keberatan dengan harga gas yang terus naik.

"Iya sebanarnya saya juga bingung, ini kenapa gas kok naik terus. Bulan kemarin naik, bulan kemarin nya lagi itu udah naik, sekarang naik lagi. Ya saya sih oke aja tapi ini juga sepi karena harganya naik lagi," ungkapnya.

Sebelumnya ia menjual gas 5,5 kilogram dengan harga Rp90.800 dan saat ini harganya Rp102.000. Selain gas 5,5 kilogram, Gigin juga menjual gas 12 kilogram, yang sebelumnya ia jual dengan harga Rp180.800 sekarang ia jual Rp215.000.

BACA JUGA:Update Harga Sembako di Kabupaten Kuningan Hari Kamis 14 Juli 2022

Dengan adanya kenaikan harga pada gas elpiji nonsubsidi, ia mengaku kesulitan dalam menjualnya, padahal warungnya dekat dengan jalan raya. Bahkan masyarakat sekitar menuduh dirinya memainkan harga.

"Jujur aja saya susah pak, ini aja masih banyak yang kosong, bukannya untung malah nambahin modal terus. Saya juga sering berantem sama warga lain dikiranya mainin harga, padahal kan dari sana nya naik tapi mereka gak percaya," pungkasnya.(ale)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: