Kembali Ricuh, Mahasiswa Cirebon Saling Dorong dengan Aparat Kepolisian
Sebelumnya, demo mahasiswa dari BEM FH UGJ Cirebon berakhir ricuh pada Senin lalu 18 Juli 2022 lalu.
BACA JUGA:Kerugian Mini Aula Balong Dalem Akibat Kebakaran, Ditaksir Rp93 juta
Keluarga salah satu mahasiswa yang menjadi korban saat demo tersebut, mengadu ke Propam Polres Cirebon Kota.
Menurut pihak keluarga, polisi diduga melakukan tindakan represif saat pengamanan demo mahasiswa Cirebon di depan Gedung DPRD.
Adanya aduan tersebut dibenarkan Kapolres Cirebon Kota AKBP M Fahri Siregar melalui Kasi Propam Iptu Sukirno ditemui radarcirebon.com di ruang kerjanya, Rabu 20 Juli 2022.
"Benar, ada salah satu keluarga mahasiswa sudah melapor kepada kami (Propam) tapi bentuknya dumas (aduan masyarakat) belum laporan kepolisian (LP) resmi," ujar Sukirno.
BACA JUGA:Pasca Bentrokan LPKSM AL Jabbar vs LMPI, Posbakum Klarifikasi dan Meminta Maaf
Iptu Sukirno menuturkan, pihaknya hingga kini masih terus mengumpulkan bukti dan data terkait demo mahasiswa Cirebon yang berujung ricuh tersebut.
"Semalam (Selasa) tim dari Paminal sudah ke rumah mahasiswa tersebut dan bertemu dengan yang bersangkutan serta orangtuanya,” katanya.
Diungkapkan Sukirno, selain mahasiswa, dari pihak polisi juga ada yang terluka saat pengamanan unjuk rasa.
“Intinya, peristiwa kemarin menjadi atensi Pak Kapolres dan kami masih terus melakukan pulbaket," tuturnya.
Sebelumnya, Raden Muchamad Fajri, Ketua BEM FH UGJ menegaskan, BEM FH UGJ akan melaporkan tindakan represif Polisi saat melakukan pengamanan demo mahasiswa ke Propam Polres Cirebon Kota.
BACA JUGA:Masyarakat Adat Cigugur Rayakan Seren Taun
Saat kejadian, kata dia, ada 6 mahasiswa yang menjadi korban. Dari ke 6 mahasiswa, baru satu yang melapor ke Propam Polres Cirebon Kota.
“Kami dari BEM FH UGJ meminta agar kejadian tersebut bisa diproses oleh Propam Polres Cirebon Kota," tegasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: Radar Cirebon