Tidak Hanya Mahir Berkendara, Menjadi Sopir Ambulans Harus Punya Kemampuan Khusus Ini

Tidak Hanya Mahir Berkendara, Menjadi Sopir Ambulans Harus Punya Kemampuan Khusus Ini

Sebanyak 120 sopir ambulans dari berbagai daerah mengikuti pelatihan tentang Safety Riding, Defensive Riding dan Bantuan Hidup Dasar (BHD) di Aula SMKN 3 Kuningan.-M Taufik/Radar Kuningan -

KUNINGAN, RADAR KUNINGAN - Menjadi seorang pengemudi ambulans ternyata tidaklah mudah. Selain harus mahir berkendara, mereka juga dituntut memiliki kemampuan khusus.

Menurut Ketua DPD Perkumpulan Unit Mobil Ambulans (PUMA) Jawa Barat Karno Mauludin, menjadi seorang sopir ambulans harus memiliki kemampuan paramedis. 

Artinya, kata Karno, selain mahir berkendara dengan kecepatan tinggi dalam situasi terintimidasi oleh pasien yang dibawa, mereka juga setidaknya paham tindakan emergency atau pertolongan pertama.

Karno menjelaskan, ketika seorang sopir ambulans menerima panggilan, tidak hanya harus cepat datang ke lokasi dan segera membawa ke rumah sakit, melainkan dia harus memperhatikan kondisi korban kecelakaan tersebut. 

BACA JUGA:Sosok Pendiri Pondok Buntet, Airlangga: Dakwahnya Persuasif dan tak Menakutkan

"Jika ternyata ditemukan tanda-tanda kedaruratan, maka diharapkan sopir ambulans bisa memberikan pertolongan pertama saat pasien tersebut mengalami kedaruratan seperti melakukan tindakan CPR dan lainnya," ungkap Karno.

Dalam upaya menunjang hal tersebut, Karno mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Ditlantas Polda Jabar menggelar kegiatan pelatihan peningkatan kemampuan dan keterampilan pengemudi ambulans dari berbagai daerah di Jawa Barat.

Bertempat di Aula SMK Negeri 3 Kuningan, kegiatan pelatihan tersebut diikuti oleh sekitar 120 pengemudi ambulans dari berbagai rumah sakit di wilayah III Cirebon, Bandung, Garut, Bogor, Sumedang, Tasikmalaya, Ciamis dan lainnya. Bahkan ada perwakilan dari Lampung, Semarang bahkan Yogyakarta.

Ada tiga materi pelatihan yang diberikan, yaitu tentang Safety Riding, Defensive Riding dan Bantuan Hidup Dasar (BHD). 

BACA JUGA:Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati KKN di Desa Wanayasa, Akhir Kegiatan Dengan Donor Darah

"Dengan pelatihan ini, diharapkan bisa menjadikan pengemudi ambulans yang profesional dan handal dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," ungkap Karno.

Dalam pelatihan tersebut, kata Karno, para sopir ambulans rumah sakit dan puskesmas tersebut diajarkan tentang bagaimana cara mengemudikan ambulans yang baik dan benar.

Selain itu, para sopir ambulans juga dikenalkan bagaiman cara mengemudi yang aman untuk pasien dan dirinya juga masyarakat pengguna jalan lainnya sesuai aturan yang ada. 

Dengan pelatihan tersebut, diharapkan para sopir ambulans ini bisa memahami tugasnya sehingga jangan sampai disalahgunakan untuk kepentingan pribadi seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: