Sejarah Desa Cikijing, Kegagalan Pasukan Kesultanan Cirebon Sebarkan Islam di Kerajaan Talaga Manggung

Sejarah Desa Cikijing, Kegagalan Pasukan Kesultanan Cirebon Sebarkan Islam di Kerajaan Talaga Manggung

Ilustrasi. Sejarah Cikijing berawal dari pasukan Kesultanan Cirebon sebarkan Islam di Kerajaan Talaga Manggung.-Dzulham Fadholi-Radar Cirebon

RADAR KUNINGAN.COM - Sejarah Desa Cikijing yang berada di Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, memiliki ikatan dengan Kesultanan Cirebon.

Disebutkan, sejarah Desa Cikijing berawal dari kegagalan pasukan Kesultanan Cirebon dalam menyebarkan agama Islam di Kerajaan Talaga.

Akibat kegegalan tersebut, pasukan Kesultanan Cirebon kemudian pulang, di tengah perjalanan menemui rawa-rawa yang menjadi asal usul Desa Cikijing dibentuk.

Rawa tersebut dihuni hewan menyerupai kerang besar yang dalam bahasa Sunda disebut Kijing, dari nama itulah kemudian disematkan menjadi sejarah Desa Cikijing.

Mengutip laman Dokumen.Tips, sejarah Desa Cikijing terjadi pada abad ke 17 Masehi. 

BACA JUGA:Badugang Jaya, Legenda Sangkuriang Versi Kuningan, Membuat Sungai dengan Alat Kelamin

Desa Cikijing sebelum terbentuk, pada mulanya merupakan sebuah hutan kecil yang dilingkari rawa-rawa yang membentang dari sebelah Barat ke Selatan hingga ke sebelah Timur.

Rawa-rawa tersebut merupakan tempat populasi kerang air tawar, yang dalam bahasa Sunda disebut Kijing.

Wilayah tersebut merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Talaga Manggung di bawah Kerajaan Galuh. 

Pada waktu itu, Kerajaan Galuh merupakan bawahan Kerajaan Pajajaran yang menganut Agama Hindu.

Pada tahun 1497 M, Syekh Syarif Hidayatullah memproklamirkan berdirinya kerajaan Islam di Jawa Barat tepatnya Kesultanan Cirebon yang terpisah dari Kerajaan Pajajaran.

BACA JUGA:Jalaksana, Tempat Adu Tanding Dua Jawara dari Pajajaran dan Kuningan

Sejak saat itulah, Syekh Syarif Hidayatullah gencar menyebarkan Agama Islam khususnya di Jawa Barat.

Namun, di tengah gencarnya menyebarkan agama Islam di Jawa Barat, wilayah Kerajaan Talaga Manggung luput dari perhatiaan Syekh Syarif Hidayatullah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: