Warga Minta PDAU Serius Kelola Linggarjati Indah

Warga Minta PDAU Serius Kelola Linggarjati Indah

Area objek wisata Linggarjati Indah yang dikelola PDAU benar benar terbengkalai. (Muhammad Taufik) --

Radarkuningan.com, KUNINGAN- Masa kejayaan objek wisata Lingarjati Indah (OWLI), rupanya sudah berakhir setelah kawasan tersebut terpecah menjadi dua. Bak negara Korea Selatan dan Korea Utara, kawasan wisata yang dulunya ikon Kabupaten Kuningan itu sangat jauh berbeda. Kawasan sebelah barat yang lahannya milik provinsi masih dikelola investor lama tetap buka serta terurus. 
 
Sedangkan kawasan timur yang dikelola Perumda PDAU, malah terbengkalai lantaran tak diurus. Pengunjung yang ingin menikmati lokasi ini pun dipastikan tidak bisa masuk setelah objek wisata di lahan pemkab tidak dikelola tersebut. 
 
"Dulu objek wisata ini luas dan tanpa sekat. Sekarang Linggarjati Indah dibagi dua berdasarkan pemilik. Yaitu provinsi dan pemerintah kabupaten," ujar Yani, salah satu warga yang tinggal di dekat objek wisata Linggarjati Park, Rabu 30 November 2022.
 
Dia juga mengatakan keberadaan objek wisata yang sekarang bernama Linggarjati Pak tersebut sempat beroperasi pada libur Lebaran kemarin. Dan jumlah pengunjungnya pun terbilang cukup banyak memenuhi wahana kolam renang.

"Sejak pengelolaanya berpindah dari swasta ke PDAU, objek wisata ini sempat vakum ditambah ada pandemi Covid-19 kemarin. Sempat ada pekerjaan perbaikan, sampai akhirnya pada libur lebaran kemarin objek wisata ini dibuka selama beberapa hari kemudian tutup lagi sampai sekarang," ujar Yani.

Yani pun turut menyayangkan terbengkalainya objek wisata kebanggaan warga Linggarjati dan sekitarnya tersebut hingga menjadi kumuh dan menyeramkan.
 
Dia berharap ada perhatian dari pemerintah daerah ataupun pengelola yang baru yaitu PDAU untuk bisa menggarap objek wisata tersebut seperti dulu dan memberikan dampak positif untuk perekonomian warga sekitar.

"Kami inginnya objek wisata ini hidup lagi, ramai lagi seperti dulu. Sehingga ada lapak untuk kami bisa berjualan dan punya penghasilan tambahan seperti dulu lagi," harap Yani. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: