Bungkam Kritik, 2.300 Penumpang Terbang dari Bandara Kertajati di Hari Pertama Beroperasi

Bungkam Kritik, 2.300 Penumpang Terbang dari Bandara Kertajati di Hari Pertama Beroperasi

Penumpang Bandara Kertajati Majalengka di hari pertama beroperasi mencapai 2.300 orang. -Humas Jabar-radarkuningan.com

MAJALENGKA, RADARKUNINGAN.COM - Seperti membungkam kritik, Bandara Kertajati membuktikan tajinya di penerbangan perdana, Minggu, 29, Oktober 2023.

Bahkan, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi yakin Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati punya prospek cerah. 

Di hari pertama beroperasi penuh, Bandara Kertajati melayani lebih dari 2.300 penumpang. Sehingga bandar udara di Kabupaten Majalengka ini, tak lagi sunyi sepi seperti kritik yang selama ini kerap dilayangkan.

"Dari 10 penerbangan kira-kira 2.300 an penumpang ya," kata Menhub Budi Karya Sumadi, saat ditemui di bandara.

BACA JUGA:Sri Sultan HB X: Pemilu 2024 sebagai Olah Budaya Meningkatkan Mutu Demokrasi

Menurut Menhub, Bandara Kertajati adalah nomor 2 terbesar di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Provinsi Jawa Barat (Jabar) memang layak memiliki bandara seperti ini.

Sebab, Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung memiliki masalah dari sisi keamanan. Yakni panjang landasan yang hanya 2.200-an meter dan berada di daerah cekungan. 

Bahkan pekerjaan untuk melakukan ekspansi dan memperpanjang landas pacu sudah tidak mungkin dilakukan, mengingat kawasan permukiman yang kian padat penduduk. 

"Bandara Kertajati ini kan panjang landasan 3.000 bisa didarati pesawat (Boeing) triple seven ya, jadi dari Arab Saudi bisa langsung ke sini. Dari Eropa bisa langsung ke sini, dari Amerika juga bisa langsung mendarat di sini," tandasnya.

BACA JUGA:Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-95: Bersama Majukan Indonesia Menuju Masa Depan Gemilang

Budi Karya Sumadi mengaku yakin dengan prospek bandara ini ke depan, karena berada di kawasan strategi yang hanya 45 menit dari Pelabuhan Patimban. 

Kemudian diapit kota besar seperti Bandung dan Cirebon. Sehingga tidak hanya menarik masyarakat datang lewat potensi pariwisata Jabar, tetapi juga pergerakan masyarakat keluar sangat tinggi.

Menurutnya, sudah seharusnya Jabar memiliki bandara besar seperti Kertajati mengingat populasi Jabar adalah terbesar se-Indonesia. 

Apalagi Bandara Kertajati juga sudah bisa menjadi embarkasi dan debarkasi haji dan umrah. Jabar sendiri merupakan penyumbang kuota haji dan umrah terbanyak di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: