Kenapa Burjo Identik dengan Kuningan? Oh Ternyata Ini Asal Muasalnya

Kenapa Burjo Identik dengan Kuningan? Oh Ternyata Ini Asal Muasalnya

Kenapa warung burjo selalu identik dengan Kabupaten Kuningan. -Asep Kurnia-radarkuningan.com

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Kenapa Burjo identik dengan KUNINGAN? Pertanyaan ini pasti banyak diungkapkan masyarakat di berbagai kota di Indonesia. 

Pasalnya, invasi warung bubur kacang ijo alias Burjo Kuningan sudah nyaris ada di setiap kota, khususnya Pulau Jawa.

Bahkan hampir dipastikan bila mampir ke Warung Burjo, karyawan dan pemiliknya berasal dari Kabupaten Kuningan. 

Uniknya, rata-rata baik pemilik maupun karyawanya mereka berasal dari wilayah Kuningan Timur. Seperti daerah Maleber, Garawangi dan sekitarnya.

BACA JUGA:MKMK Segera Menuntaskan Pemeriksaan Terhadap Hakim Konstitusi Terlapor, Sanksi akan diputuskan Berdasarkan Pel

Ada beberapa versi terkait asal muasal Burjo Kuningan ini. Sejumlah narasumber yang ditemui radarkuningan.com memang tidak secara eksplisit menyebutkan nama pelopor usaha ini.

Namun, mereka mengaitkan dengan etos kerja urang Kuningan yang dikenal sangat tinggi. Bahkan mereka rata-rata sukses di perantauan di bidang apapun.

Salah satunya adalah usaha burjo. Ketika usaha ini sukses digeluti oleh seseorang, kemudian diikuti oleh lainnya. Begitu seterusnya, hingga menjamur di berbagai kota.

Tokoh masyarakat Desa Maleber, Eno Darsono Wijaya mengatakan, masyarakat Kabupaten Kuningan memang dikenal sebagai perantau. Hal ini, mungkin karena di masa dulu kesempatan kerja dan membuka usaha masih sangat sedikit di kampung halaman.

BACA JUGA:Jokowi Usulkan Agus Subiyanto sebagai Calon Tunggal Panglima TNI Berdasarkan Rekam Jejak dan Jam Terbang

Akhirnya, banyak warga yang memilih merantau baik ke wilayah Jabodetabek hingga ke Jogjakarta. Diantara para perantau ini, ada yang merupakan pengusaha burjo maupun karyawannya.

"Warga di desa ini, 30 persennya itu merantau. Mereka mengadu nasib di luar kota. Ada yang buka usaha, ada yang jadi karyawan. Ya termasuk burjo," kata Eno.

Ciri khas masyarakat Kuningan, kata dia, adalah rasa tolong menolong yang sangat tinggi. Apalagi ketika mereka berada di perantauan. 

Bila sudah ada yang sukses, mereka biasa mengajak saudara di kampung untuk pergi ke kota. Biasanya ikut usaha atau bekerja. Sehingga makin banyak warga yang hidup di perantauan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: